Title : chase
By : sachi
Fandom: alice nine
pair : shouXhiroto
<> <> <> <> <>
"hihihi...."
“kyaaaaaa....”
Suara tawa dan teriakan siswi-siswi itu membuatku mengerutkan kening,mereka beramai-ramai berjalan bahkan ada yang berlarian kearah gedung olahraga.ada yang membawa pom-pom ,spanduk dan atribut lainnya seperti hendak menyaksikan sebah pertandingan.
“ada apa sih? Kenapa semuanya menuju gedung olahraga.memangnya ada pertandingan apa?” tanyaku pada teman yang berjalan disampingku.
“ha? Kau tak tahu? Hari ini ka nada pertandingan bola basket antar kelas 3”
“eh,benarkah?”aku berhenti.menatap kaget pada teman disampingku.
Dia menggangguk.
Belum habis anggukannya aku sudah berlari memutar kearah sebaliknya.aku tak jadi pulang.
“eh,mau kemana?”
Aku menoleh kebelakang sesaat,
“menonton pertandngan,kau ikut?”
“ck” kulihat ia berdecak kesal.
Haha aku tahu dia tak ingin menonton pertandingan,tetapi karena ia tak punya teman pulang maka ia ikut denganku.tepaksa!
Temanku ituu… ya orang yang pintar,ia lebih suka membaca buku beriam-jam daripada menonton pertandingan.
Masih beberapa meter lagi kami sampai digedung olahraga,tapi sorak-sorai para penonton sudah terdengar dari sini.yang paling dominan terdengar adalah suara siswi-siswi berteriak histeris.
Jii..cewek memang berisik.
Tiba di pintu gedung suara berisik itu makin terdengar,teriakan-teriakan dukungan tak henti-hentinya mereka lakukan.apa tenggorokan mereka tidak sakit?
Ah,mungkin tenggorokan mereka terbuat dari baja?
Haha aku bercanda…
Oke,lupakan ucapan terakhirku tadi.
Aku harus melihat apa yang sudah terjadi didalam gedung olahraga ini.
Hmm…ternyata pertandingan babak utama kelas 3A melawan 3b sedang berlansung.
Dan sialnya aku,tak terlihat satupun kursi kosong ditribun penonton.semuanya penuh.
Hah..apa boleh buat,aku hanya bisa menonton dari pintu bersama beberapa siswa lain yang juga berdiri dipintu sama denganku.
Tak masalah.
Aku mulai menedarkan pandanganku menyusuri lapangan,disana para pemain sedang berusaha merebut bola untuk dimasukkan ke-ring.
Ku lihat para pemain satu-persatu.err…tidak benar-benar pada semua pemainnya sih,karena aku hanya sedang mencari satu sosok yang ikut main disitu,bahkan dia kaptennya.
Ah itu dia!!
Kulihat dia sedang men-drible bola menuju ring,sementara tim lawan berusaha merebutnya.
Ayo,sedikit lagi.
Dan…
Trangggg…
“yeaahhh!!”teriakku tanpa sadar
“kyaaaaaa…shou-senpai hebat!!”siswi-siswi pendukung shou itu langsung berteriak histeris.
Jiih..menyebalkan.
“kyaaa…shou-senpai I love u” seorang siswi berteriak sambil mengangkat spanduknya tinggi-tinggi,bertuliskan kalimat yang baru saja ia teriaki.
Apa’an sih!
Membuatku panas saja.
Aku menyentakkan kakiku kesal.
Sedangkan temanku…ikh,dia bahkan tak ada lagi disampingku.entah sejak kapan ia duduk diteras gedung sambil membaca buku.
Huh…kalau tidak mau nonton kenapa tidak pulang saja sih!
Traangg…
Kembali kutolehkan wajahku kearah lapangan mendengar suara itu.
Lagi,shou-senpai memasukkan bola ke dalam ring.
Daaan…lagi-lagi teriakan itu menggema diseluruh ruangan.
“huh!!” aku pergi dari pintu gedung.menyusul ketempat nao temannku dengan jalan yang menghentak sebal.
Duduk disampingnya sambil kutopang daguku dengan wajah masam.
Nao yang baru saja menyadari kehadiranku langsung menoleh padaku mengabaikan sebentar buku dipangkuanku lalu bertanya dengan innocent nya,
“ada apa?”
“ugh…biasa!!”aku melipat kedua lenganku didepan perut,mulutku mengembung sebal.
Nao terkikik,dia tahu mengapa aku begini.
“jangan tertawa!!”
“hum…oke,aku tak tertawa lagi”
Ia langsung focus kembali menghadap bukunya.
Ck! Dibilang jangan tertawa dia malah benar-benar melakukannya?!..
Em,maksudku bukan benar-benar aku minta dia memertawaiku.cuma,sikapnya itu yang langsung mengacuhkanku.dia sudah tahu apa yang terjadi denganku tapi dia bersikap seperti itu? Tak ada sepetah kata untuk membuatku tenang?
Teman macam apa itu?
Huh…kuletakkan daguku diatas lututku yang kutekuk,menatap lurus kedepan tapi tak memperhatikan apa yang terpampang didepan.
Suara riuh dibelakang sana masih terdengar,sepertinya pertandingan makin seru.
Hati ini memanggil-manggil untuk menontonnya.
Tapi aku malas menontonnya jika kulihat siswi-sisiwi itu berteriak dengan napsunya.
Hiiiih!!….
Henig…
Errr…kalian pasti bertanya-tanya kenapa aku sedari tadi bersikap aneh seperti itu?
Atau kalian memang sudah tau dari sikapku ini kalau itu tanda-tanda orang yang…
*liat para reader yang ngangguk-ngangguk*
Ah aku terkejut!…
Emm…y-ya seperti yang kalian kira,aku cemburu sama siswi-siswi itu.soalnya…soalnya akusukashou-senpai!!
Kuharap kalian tidak mendengar kalimat terakhir yang kuucapkan dengan cepat itu.
Ah,apa?! kalian bisa mendengar kalimat terakhir itu dengan jelas!!?
Baiklah aku malu…
Hiroto menelungkupkan wajahnya diatas lututnya karena malu.
Bisakah kau ak mendeskripsikan itu sachi?!!
Wajah hiroto bersemu merah..
Aakh..diam!!
Uh…kuangkat kembali wajahku lalu kulipat kedua lenganku diatas lututku,kuletakkan daguku diatas lenganku.
Mataku menatap pada permukaan kerikil dihadapanku.termenung…
Walau aku bilang suka pada shou-senpai tapi tidak dengan shou-senpai,dia bahkan tak mengenalku.
Bertatapan muka pun kami belum pernah.
Waktu itu,pertama kali aku melihat shou-senpai saat dia memperkenalkan klub basketnya di acara ‘perkenalan klub-klub kegiatan extra’ yang ada disekolah itu pada murid-murid baru.
Aku yang juga termasuk murid baru otomatis mengikuti acara itu.
Dan saat itu aku langsung terpana oleh ke-kerenannya memperagakan bermain bola basket.
Senyum manis yang ditebar pada murid-murid baru membuatku terpesona.
Aaah..Aku jatuh cinta pada pandangan pertama.
Terlihat sangan men-dorama?!
Biarin!! memang kenyataan itu yang kurasakan kok!!
Tapi yang membuatku sedih saat ini adalah kami belum saling kenal,dari beberapa bulan yang lalu sampai sekarang yang kulakukan hanya memperhatikannya dari jauh.
Aku tak berani mendekatinya.
Dia selalu dikelilingi teman-temannya yang keren-keren,juga teman-teman perempuan sekelasnya yang cantik berwibawa dan anggun karena mereka juga anggota-anggota osis.
Sedangkan aku?
Aku?!!
Aku anak kelas satu yang biasa-biasa saja,aku mendaftar di klub memanah,tapi hanya sesekali kuikuti.karena sebenarnya aku tak berminat mengikuti klub apapun,temanku nao yang memaksaku ikut klub extra apa saja asalkan ada.begitulah tidak enaknya berteman dengan orang pintar dan teladan.
Sama seperti teman-temnannya shou-senpai.
Aku jadi terasa makin menciut saja jika melihat mereka.
Jika diumpamakan mereka pohon kelapa dan aku pohon taoge.
Bhuh!!
Payah kan?
Ya,aku memang payah!
“kyaaaaaaaa…..shou-senpai kakkoiiii…”
Teriakan membahana kembali terdengar.
Aku memutar sedikit kepala ku kebelakang,kulihat dilapangan mereka sedang tertawa gembira.sepertinya tim mereka menang.
“shou-senpai aishiteru…kyaaaa..”
Arh,aku sudah malas berada disini!! Aku mau pulang saja!!
Kulangkahkan kakiku meninggalkan gedung olahraga dengan langkah cepat.
Dan mungkin aku benar-benar melupakan nao kalau saja dia tak memanggilku.
“hei,mau kemana?!!” tanyanya yang segera berlari menyusulku.
“pulang!!” jawabku ketus.
“kenapa tidak daritadi?”
“huh!!”kulangkahkan kakiku lebih cepat lagi.
“hei,tunggu! Kenapa jalanmu terburu-buru sekali.ada apa!?”
“sudah tahu masih ntanya?!”aku melotot kearahnya
Sesaat nao tampak berpikir…
“aaa…jadi itu”
Ia tampak tersenyum,senyuman mengejek menurutku karena ia menambahkan senyumannya dengan kikikan.
“cemburu lagi?! Huum…kalau kau tak melakukan apa-apa ,ya hanya begitu-begitu terus.sangat memungkinkan besok atau besoknya lagi atau besoknya besoknya lagi kau akan melihat shou-senpai mengandeng seorang pacar”
“kau menakutiku?!”
“bukan begitu,aku hanya mengingatkan.kalau kau hanya diam begitu terus,tak akan ada hasil apa-apa ‘kan? Sedangkan kau tahu sendiri shou-senpai itu idola para cewek-cewek,. Ah,laki-laki juga sepertinya..haha”
“jih!...jadi apa yang harus kulakukan?”
Aku bingung…
“ya~ kusarankan kau untuk segera menyatakan perasaanmu pada shou-senpai”
“HAH!!?”
Spontan aku berteriak kencang,membuat nao menutup kupingnya sesaat.
“hais,teriakanmu kencanh sekali!”
“habis kau menyarankan aku untuk…akh mana berani aku melakukannya”
Aku menunduk sambil memajukan bibirku,kurasakan pipiku sedikit hangat membayangkan bagaimana jika kau berhadapan langsung dengan shou-senpai,dan berdua?!!
“aarrgh..gak berani…” kuacak-acak rambutku.
“payah!!”
“ya,aku memang payah!” makin menunduk saja wajahku,mudah-mudahan saja aku tak menabrak tembok,karena kami sedang berjalan dilorong gedung sekolah menuju keluar.
“ya,aku juga tak bisa membantu apa-apa kalau kau sendiri tak bergerak.semuanya tergantung padamu”
Entah sejak kapan jalanku melambat,dan saat kusadari nao sudah berjalan jauh didepanku hampir mencapai pintu gerbang.
“aaa…tunggu aku nao!!”
<><><><><><>
“hiroto! Turun sebentar!!”
“ngghh…yaaaaa~…”
Kubalikkan tubuhku kesamping diatas tempat tidur.kulirik jam diatas meja kecil disamping tempat tidur dengan mata yang belum terbuka sempurna.
Pukul 10.00 pagi
Kulihat kearah jendela ,sinar matahari sudah menembus gorden dengan galaknya.
Sebenarnya sedari tadi aku sudah mendengar panggilan ibu,tapi aku mengabaikannya karena mataku rasanya berat sekali untuk kubuka.
Tak bisakah dihari minggu ini aku bersantai-santai?
“HIROTO!!”
“aaa..iya,iya aku segera turun!!”
Hiii…suara ibuku menegrikan sekali,lebih mengerikan dari auman singa.
Cepat-cepat aku bangun dari tempat tidur dan keluar kamar sebelum ibuku datang kekamar dan aku diamuknya.
Dulu,aku pertama kali merasakan amukannya saat lipstick yang baru dibeli ibu kujadikan crayon.kugambar sesuka hati dibuku gambarku saat taman kanak-kanak.
Habiiss…bentuk dalamnya seperti krayon sih.
Dan sekarang disinalah aku.
Supermarket!!
Ternyata ibu membangunkanku untuk disuruh berbelanja.
Haaahh…kegiatan yang paling tak mau kulakukan.
Tapi harus kulakukan juga kalau ingin kupingku selamat dari auman singa ibu.
“daging,telur,kentang,susu….engg..kecap!”aku mendonggakkan kepalaku mencari kecap setelah mengecek daftar barang belanjaan.
“etooo…kecap…”kutelusuri rak bumbu makanan mencari kecap.
ah itu dia!! Segera kuambil satu botol kecap itu,tapi botol kecap ditanganku terhenti perjalanannya ke-keranjang karena aku mendengar suara yang mengalihkan perhatianku.
“yang ini saja yang enak shou-kun”
“ah,baiklah,baiklah…”
Mulutku dengan sendirinya menganga karena terkejut!!
Apakah shou yang disebut itu adalah shou-senpai??
Dari suaranya aku yakin iya.
Lalu,dia pergi dengan seorang perempuan?
Suara mereka terdengar sangat dekat.
Mataku mencari keberadaan mereka disela-sela botol-botol kecap.
ternyata mereka ada di diseberang rak dihadapanku,dan tidak salah lagi itu memang shou-senpai.
Ya tuhan,apa yang harus kulakukan?
Akh,kenapa aku panic sendiri sih?
Tenang hiroto…
Dia tidak mengenalmu ‘kan. mana bisa dia mengingat semua wajah junior-junoir nya yang banyak.
Yosh!! Tenang…tenang.
Disaat aku sedang menenangkan diriku,malah tiba-tiba detak jantungku berdetak cepat karena kemunculan shou-senpai dan perempuan itu kearahku.
Aku dengan cepat mengambil botol kecap dihadapanku lalu kumasukkan kedalam keranjang berusaha bersikap seperti orang biasa yang sedang berbelanja.tapi tetap saja sikap ku aneh karena kegugupanku.ntah mereka melihatku atau tidak.kuambil lagi botol kecap dan kumasukkan lagi kedalam keranjang sambil kulirikkan sesaat mataku kesamping untuk melihatnya.
Tampak perempuan itu bergelayutan manja dilengan shou-senpai…
Cih siapa dia??
Apa mungkin pacarnya?
Kalau temannya juga tidak mungkin dia bergelayutan manja seperti itu kan?
Jadi shou-senpai sudah punya pacar?…
“anooo…permisi~” sebuah suara perempuan mengagetkanku.
Ha? Sejak kapan aku melamun?
“a-ah ya!” aku bergeser karena perempuan itu hendak mengambil kecap yang tadi kuhalangi karena berdiri disitu.
Kulihat pada shou-senpai yang ada disamping perempuan itu,ia sedang asik memili-milih bahan makan lain.
Lihat! Dia tak mengenalku ‘kan?
Aku segera saja pergi dari situ,menuju kasir untuk membayar belanjaanku dengan wajah tertunduk lesu.
Tak adakah jet yang bisa mengantarku langsung sampai dirumah dalam satu detik?
Tiba-tiba aku rindu kamarku.
<><><><><><><>
“tadaima!!”
Kulepas sepatuku dan lansung membawa barang belanjaan ke dapur..
“okaeri” sambut ibu dipintu dapur dengan senyum sumringah
Kuletakkan semua belanjaan diatas meja,setelah itu aku langsung memutar badan keluar dari dapur sedangkan ibu membongkar belanjaannya.
“huaaa…apa ini? Kenapa banyak sekali kecap. Hirotooooo…kau mau mandi kecap ha?!!”
Kunaiki tangga dengan lesu tanpa mempedulikan teriakan ibu.
Anak lagi patah hati begini kau masih memikirkan kecap..
Hiks..
Bruukkk…
Kerebahkan tubuhku diatas kasur.
Kata-kata nao terngiang kembali diotakku...
“cemburu lagi?! Huum…kalau kau tak melakukan apa-apa ,ya hanya begitu-begitu terus.sangat memungkinkan besok atau besoknya lagi atau besoknya besoknya lagi kau akan melihat shou-senpai mengandeng seorang pacar”
“belum sampai besok pun aku sudah melihat shou-senpai menggandeng seorang pacar”
Huaaaaaa…..
<><><><><><>
“heeeahh”
Syuut… traang…
“yes!!”
Hiroto berseru senang saat anak panah tepat menancap di titik tengah sasaran.
Ia mengambil lagi anak panah selanjutnya,meletakkannya dibusur lalu memfokuskan pandangannya kedepan ketempat sasaran.dengan pandangan mata menajam mematap sasaran didepannya,ia mulai menarik anak panahnya…
“rasakan ini!!”
Teriaknya sambil melepas anak panahnya.
Entah untuk siapa ia meneriakkan kata-kata itu,yang pastinya wajahnya begitu tampak masam.
Seperti ada kobaran api disekellingnya yang membuatnya bertubi-tubi melepaskankan anak panahnya kalap namun hebatnya selalu berhasil menancap tepat sasaran.
Luar biasa! Padahal ia sangat jarang ikut latihan,tapi kenapa ia bisa lebih hebat dari orang yang sering latihan?!
‘’aaaarrh…rasakan panah hiroto fire menancap dikepalamu!!”
Syuuuut….tranng!!
Lagi-lagi menancap dengan sempurna.
Prok..prok..
“ah sugeee…”
Hiroto menoleh cepat begitu mendengar suara seseorang dan tepuk tangannya dipintu sana.
Mulutnya menganga dan matanya melebar begitu melihat orang itu yang tengah berdiri dipintu ruang klub memanah.
“mana anggota yang lain?”
“a-ah!!”hiroto terkesiap
“y-yang lain belum datang”
“hum begitu? Kalau begitu lanjutkan latihannya.berarti klub ini berjalan dengan baik.permis dulu.selamat berlatih kembali,ganbatte ne”shou tersenyum sambil melangkah pergi meninggalkan ruang klub memanah menuju ruang klub yang lain untuk memantau.
“itu tadi,shou-senpai memujiku??”
Hiroto memegang pipinya yang terasa panas.
“ah tapi! Tidak,tidak,tidak..dia tetap jahat karena sudah memiliki pacar”
Wajah hiroto kembali murung
“kasihan sekali diriku”dengan wajah mengerut seperti ingin menangis,hiroto meletakkan asal busur dan panahnya didinding,lalu keluar dari klub memanah tersebut.
<><><><><><><><><><><><>
Seminggu kemudian,sekolah mereka mendapat kabar klau club bola basket mereka berhasil terdaftar untuk mengikuti pertandingan antar kota.
Hiroto senang-senang saja jika club basket yang dipimpin oleh shou ikut serta,toh itu kan untuk mengukir prestasi mereka kedepannya dan bisa membanggakan sekolah.
tetapi yang agak ia sedihkan,ia tidak akan bisa melihat senpai nya selama satu minggu karena mereka akn bertanding diluar kota.
dan hari ini adalah keberangkatan mereka.
sejak hiroto tiba disekolah tadi pagi,dipintu gerbang sudah ramai sekali kakak-kakak kelas nya yang akan bertanding sedang menunggu bis yang akan mengantar mereka ke kota tempat diadakan pertandingan.tas-tas besar berisikan barang-barang keperluan mereka ditumpuk disatu tempat.
mereka terlihat berbincang-bincang seru dihalaman depan sekolah sambil menunggu bis datang.
ada juga murid-murid dari kelas lain yang ikut berbincang dengan mereka dan memberi dukungan.
juga guru pelatih yang sedang mengecek daftar muridnya.
namun sedari tadi hiroto melihat ketempat kakak-kakak nya berkumpul dari kelasnya dilantai dua,ia sama sekali belum melihat shou datang.
Apa dia datang terlambat? Atau ada keperluan lain? Pikir hiroto dalam hati sambil masih tetap matanya melihat kearah halaman depan sekolah tempat kakak-kakak kelas nya berkumpul.
tiba-tiba dari pintu gerbang,muncul orang yang sedari tadi membuat nya bertanya-tanya.
hiroto spontan menegakkan tubuhnya demi memperhatikan kakak kelas yang disukainya lebih jelas lagi.
Shou mulai berbaur bersama teman-temannya.
tapi yang membuat hiroto sedikit bingung,kenapa shou memakai seragam sekolah seperti biasanya.padahal semua teman-temannya yang akan bertanding memakai baju training.
Dan yang lebih menegejutkannya lagi,shou tida pergi sendirian.tetapi….
Hiroto menejamkan lagi matanya agar apa yang ia lihat tidak salah.seketika mataya terbelalak.
“perempuan itu kan?....”seru hitoto kaget
Perempuan yang hiroto lihat waktu itu ada bersama shou disupermarket.
Dan lagi,perempuan itu memakai seragam putri yang sama dengan seragam putri disekolahnya.
“apa pacarnya juga akan sekolah disini? Usoooo…”ucap shou dalam hati.wajahnya mulai sedih.
Ia pindah dari hadapan jendela dan menuju bangkunya dekat dengan pintu masuk kelas lalu duduk dibangkunya dengan lesu.
Kalau benar perempuan itu sekolah disini,pasti setiap harinya hiroto akan melihat pasangan itu berkeliaran disekolah dengan mesranya.selalu berdua,kemana-mana berdua.
Wajah hiroto makin kusut.ia menelungkupkan wajahnya diatas meja sambil tangannya meremat kepalanya.
Kepalanya terangkat saat ada orang yang masuk kekelas,yang ternya teman-teman sekelasnya.mereka masuk sambil ertawa riang dan entah apa yang dibahas sampai sumringah begitu.
Hiroto memperhatikan dengan alis mengerut.
“kenapa kalian tampak bahagia sekali?”tanya hiroto akhirnya
“ha? Kau tak tahu? Sekolah kita akan kedatangan murid pindahan,dan dia seorang perempuan.dan katanya sangat cantik” jawab salah satu dari tiga orang teman sekelas hiroto
“oh,begitu?”jawab hiroto datar “apa yang kalian maksud anak barunya orang yang diluar sana?”tunjuk hiroto pada jendela yang mengarah keperkarangan depan sekolah tempatnya berdiri tadi.
“eh,dia ada didepan?”
Mereka bertiga lari mendekati jendela untuk melihat orang yang sedang mereka bicara kan.
“mana? kok tidak ada??” tanya salah satu dari mereka setelah dilihat tak ditemukannya orang tersebut.
“munkin seudah keruang kepala sekolah” jawab hiroto sambil menopangkan kepalanya menggunakan tangannya diatas meja dengan cuek
Ketiga orang itu langsung menjauhi jendela,berjalan cepat menuju pintu kelas hendak pergi keruang kepala sekolah.
“ayo kita kesana”
“kira-kira cewek nya cantik tidak ya?”
“kurasa cantik,lihat saja kakaknya bagaimana? Populer satu sekolah karena wajahnya”
“hahah kau bena-“
“eh,chotto!! Kau bilang apa tadi?”
Mereka bertiga sontak berhenti saat sudah tiba didepan pintu karena panggilan hiroto.
“apanya??”
“tunggu,tunggu,tunggu…kau bilang tadi kakak?”hiroto bangun dari bangkunya berjalan menghampiri tiga oran teman sekelasnya.
“hm ya!! Kakak. Siswi baru itu punya kakak kandung disekolah ini”
“Apa?? Maksudmu shou-senpai??”
Mata hiroto melotot,ketiganya menganggu bersamaan.
“ya.itu kau tahu! Jaa…kami mau keruang kepala sekolah dulu,kalau mau ikut silahkan susul” ketiganya berlari keluar kelas.
“hontou desuka?”gumamnya dengan wajah yang masih kaget.
Perlahan bibirnya mengembang membentuk sebuah senyum yang makin lama makin melebar.
Hiroto menggigit jarinya yang menekuk saking senangnya.
Cessss….
Tiba-tiba hiroto mendengar suara mesin bus di luar sana,ia berjalan kearah jendela untuk memastikan.
Dan benar bus jemputan aenpai nya yang akan keluar kota sudah tiba.
Mereka langsung membereskan tas-tas mereka untuk dimasukkan kedalam bus.
Hiroto menggerakkan kepalanya kesana-kemari untuk mencari keberadaan shou,tapi ia tak melihat keberadaan senpainya itu dikerumunan teman-temannya.
Apa dia sudah masuk kedalam bus? pikir hiroto
Hiroto dipaksa duduk dibangkunya kembali oleh suara bel yang sudah berbunyi.mau tak mau ia harus pindah dari hadapan jendela kelas dan kembali duduk dibangkunya karena teman-teman sekelasnya mulai memasuki kelas disusul guru yang bertugas mengajar dijam petama hari ini.
Bangku-bangku kelas yang tadinya kosong kini sudah terisi penu,sang guru pun sudah mulai berbicara didpan sana.hiroto duduk dibangkunya memperhatikan kedepan.tapi sepertinya pikiran nya tak terfokus kesana.
Wajahnya terlihat gelisah.
Kini berulang kali ia melihat kearah jendela.
“Seminggu ya?”
Gumamnya pada diri sendiri.
Ia menggigit bibirnya sambil memegang kepalanya dengan sikut tangannya yang tetumpu diatas meja.
Ucapan temannya nao dan ibunya tiba-tiba saja terngiang kembali,
“jika tak segera kau nyatakan perasaanmu,nanti orang yang kau suka diambil orang lain”
Dan,sekarang hiroto masih diberi kesempatan untuk melakuan itu,karena ternyata orang yang dikira hiroto sebagai pacar shou adalah adik shou.
Apa hiroto masih mau mendiamkan dirinya? Seminggu itu bisa sangat mungkin akan terjadi banyak hal disana tanpa sepegetahuan hiroto.
Wajahnya makin terlhat gelisah,sampai tak sadar wajahnya mengerut dan tanpa sadar menggigit jarinya.
Ia masih merasa malu dan takut ditolak,tapi…
Hiroto menoleh cepat kearah jendela saat suara mesin bus kembali terdengar,sepertinya bus tersebut siap melaju.
Dengan pikiran yang kacau hiroto bangun dari kursinya dan menghampiri guru yang sedang mengajar didepan
“sensei,saya permisi ke toilet”
Belum sempat guru tersebut menjawab hiroto sudah berlari keluar kelas.
Hiroto menuruni tangga dengan tergesa-gesa,berlarian disepanjang lorong dengan cepat.Bukan kearah toilet ia berlari,karena bukan ketempat itu tujuannya,
Ia berlari kehalaman depan sekolah yang lumayan luas itu berusaha mencapai pintu gerbang sekolahnya karena disana bus itu berada yang sudah bergerak meninggalkan sekolah.
Tujuannya adalah shou.ia sudah bertekat akan mengatakannya sekarang sebelum terlambat.
Ia sudah pasrah jika nanti ditolak.yang terpenting ia harus menyatakannya terlebih dahulu sekarang.
“tungguuuu…” teriak hiroto begitu ia sudah mencapai pintu gerbang,tapi sepertinya supir bus tak mendengar teriakan hiroto karena bus tersebut sama sekali tak berhenti.
“tunggu….hei,berhentikan sebentar bus nya!!! ” hiroto berteriak sambil berlari mengejar bus itu hingga sedikit jauh meninggalkan pintu gerbang,namun sepertinya usaha gagal karena bus tersebut tak kunjung berhenti dan makin melaju jauh meninggalkan hiroto.
“haah…haah..hah…”hiroto berhenti,badannya menekuk dengan menopangkan kedua tangannya diatas lutut untuk mengatur nafasnya karena kelelahan.
Tak mau berlama-lama ia kembali menegakkan tubuhnya,menarik nafas panjang lalu meletakkan kedua telapak tangannya dikedua sisi bibirnya dan berteriak kembali…
“shou-senpai daisukiiiiii…hontou ni daisuki…”
Hiroto menurunkan kembali kedua tangannya dan menatap kepergian bus itu dengan pasrah
“hhmmm…hontou ka?”
Hiroto terlonjak kaget begitu mendengar suara yang tiba-tiba ada disampingnya.matanya melebar begitu melihat siapa yang berbicara padanya yang tengah duduk diatas bangku sepedanya menatap kearahnya sambil tersenyum.
“shou-senpai?!!” pekiknya kaget,ia melihat kearah shou dan arah dimana bus tadi melaju secara bergantian beberapa kali sambil menunjuk kearah shou
“k..kenapa ada disini? Jadi didalam bus??”
Ucapan hiroto membuat shou ingin tertawa,shou mengerti apa yang diucapkan hiroto walau pun terdengar sedikit aburadul.
“ah,aku tidak ikut pertandingan…”
Shou mengangkat tangan kirinya “tanganku sedang cidera” lanjut shou
“a..ah sou-ka…”tiba-tiba hiroto tak tahu harus berbuat atau mengatakan apa,maka pilihan yang terlintas dikepalanya adalah kabur.
“a-ah..aku permisi senpai-mau melanjutkan pelajaran”hiroto berbalik dan berjalan cepat meninggalkan shou.
“tunggu dulu!!”
Teriakan itu membuat hiroto menghentikan langkahnya dan spontan menunduk dan menutup matanya takut.
“matilah aku”ucapnya dalam hati.
Terdengar tumpangan sepeda yang diturunkan lalu selanjutnya langkah sepatu yang mendekat kearahnya.hiroto makin menundukkan kepalanya dan menggigit bibirnya takut.
“tadi aku mendengar sebuah ucapan pernyataan,apa aku bisa mendengarnya sekali lagi?”
Jantung hiroto serasa mau copot,ia terdiam tak berani mengeluarkan suaranya.rasanya malu sekali mengeluarkan suara yang nantinya pasti akan bergetar saat ia bebicara.
"s..shou-senpai mendengarnya?"tanya hiroto dengan volume suaranya yang mengecil
"hmmm...dengar"
"lalu kenapa harus bertanya lagi?"
"ah,souka...jadi tidak boleh ditanya ulang ya?"
hiroto yang sedang menunduk,tiba-tiba melihat kaki shou yang mundur lalu menjauh.
"eh??" dengan kaget hiroto mengangkat kepalanya,melihat shou yang sudah melangkah pergi meninggalkannya.
"t..tunggu!! shou-senpai tunggu"
dengan cepat hiroto mengejar shou,beruntung shou mau mendengarkan hiroto hingga ia menghentikan laju sepedanya.
"ada apa??"
hiroto berdiri disamping shou,ia terdiam sejenak.menggigit bibirnya malu untuk memulai ucapannya
"jangan pergi lagi...aku tidak mau shou-senpai diambil orang"hiroto cepat-cepat memalingkan wajahnya yang sudah memerah seperti tomat.
shou memiringkan bibienya tersenyum,dia hampir terkikik namun bisa ditahannya.
"jadi apakah itu pengakuan cinta dengan kalimat yang berbeda dengan yang tadi?"
"ugh"hiroto tersentak,ia meremat-remat kedua tangannya.rasanya ingin lari sejauh-jauhnya.namun ia tak mau melakukan itu karena kalau ia tinggalkan shou ia takut shou akan diambil orang lain.
"hump...baiklah,kau diam begitu berati jawaban nya ia.sebenarnya tadi juga kamu sudah menjawab kan,dengan sikapmu yang diam itu.diam berarti kuanggap ia"
"apa??...hump...jadi aku tak harus mengatakannya dua kali kan wajah hiroto sedikit sebal"
"hum...ya tak harus dua kali karena yang pertama pun aku sudah mendengarnya,aku hanya ingin sedikit menggodamu saja"
"ugh..."hiroto tak tau harus melampiaskan dengan apa rasa kesalnya itu,jadinya ia hanya bisa meremat-remat tangnnya
"j-jadi...apa shou-senpai mau...mau menerimaku"kembali ia memalingkan wajahnya kearah lain
"hemmm...apa kau pernah membolos sebelumnya?"
"eh?"hiroto bingung dengan shou yang tak menjawab pertanyaannya tapi malah bertanya balik.
"belum" namun hiroto tetap manjawabnya walaupun sedikit bingung
"kalau begitu aku mengajakmu bolos hari ini,apa kau mau.kita keatap sekolah,aku mau berbicara denganmu berdua disana"
"eeeeehhhh???....."