Jumat, 27 Juli 2012

[ff:the gazette]kimi ni shinjeteru


Title      : kimi ni shinjiteru

Chapter : 1

Author  : sachi

Ratet     : T

Fandom : the gazette





* * * *

                                                              



“hahaha…rasakan ini”
Tawa seorang pemuda dengan banyak tattoo ditubuhnya sambil menendang kaki seorang pemuda malang yang sudah jatuh terduduk lemas dilantai didepan papan tulis.
Sipemuda malang hanya bisa meringis sambil membenarkan letak kacamatanya yang sudah miring karena tejatuh.

Gelak tawa sipemuda bertatto itu disambung oleh beberapa temannya yang sedang mengerumuni seorang pemuda lemah itu.tawa mereka membahana diseluruh ruangan kelas.

Tak satupun murid-murid lain yang ada didalam kelas yang menyaksikan penganiayaan itu berani menolong pemuda malang tersebut

Bahkan melayangkan kata-kata untuk melerai pun tak ada yang berani.
Mereka takut dan tak mau terlibat dengan mereka,siberandalan sekolah.

Sekali membuat mereka marah,maka hidupmu disekolah tak akan tenang.
Sipemuda malang yang sebelumnya tak melakukan apa-apa terhadap kelompok itu saja bisa mendapat masalah seperti ini dan hidupnya tidak tenang.apalagi jika berani mencampuri urusan mereka?!!

“reita,urusanmu tuh!!”siswa yang tadi menendang kaki sipemuda malang memundurkan tubuhnya lalu berbalik menghampiri temannya yang sejak tadi duduk diatas meja hanya menyaksikan.

Siswa yang dipanggil reita pun turun dari atas meja yang didudukinya dan menghampiri pemuda malang yang sudah terduduk dilantai dengan luka-luka lebam diwajah dan ditubuhnya.

Sesampainya didepan sipemuda malang reita langsung menarik kerah baju pemuda tersebut hingga imembuat sipemuda malang itu terpaksa berdiri,mengikuti arah cengkraman tangan reita dilehernya agar ia tak tercekik.

 Kini sipemuda malang sudah berdiri sejajar dengan reita.wajah mereka saling berhadapan.dibalik kacamatanya sipemuda malang menatap dalam pada mata reita,memancarkan aura kesedihan dari bola matanya.
Membuat reita tercenung sesaat,dan…

Buaghhh..

“kenapa kau selalu menatapku seperti itu,ha??”Reita meninju wajah sipemuda malang sekuat tenaga.hingga sipemuda malang itu terbentur papan tulis dan mengeluarkan darah disudut bibirnya.
“ck,sial”
Reita merutuki dirinya sambil berbalik memunggungi sipemuda malang itu.ia menjambak rambutnya sendiri seperti orang frustasi.
Selalu saja begitu tiap kali ia menatap mata pemuda itu,ada perasaan aneh dihatinya.
Seperti ada bayang-bayang masa lalu yang muncul diotaknya tetapi tak terlalu bisa ia ingat.

“oy,reita ada apa?”tanya salah satu temannya yang menyadari keanehan reita.

“Ini salahmu sendiri!!”
Reita berbalik dan langsung mencengkram kerah baju sipemuda malang itu lagi.kali ini lebih kencang sampai ia terbatuk-batuk.
Lau menonjoknya lagi.

“uhuk..uhuk..”ia tak lagi memohon-mohon untuk menghentikan perlakuan kasar reita padanya.karena sudah pasti sia-sia,reita dan teman-temannya sama sekali tak akan mendengarkan permohonan ampunnya.
Ia sudah seperti mainan bagi mereka yang bisa membat mereka tertawa lebar dengan melihat penderitaannya.

Buaghhh..

Satu pukulan lagi dipipi kiri.

“wohohoho…keren!!”kagum teman-temannya

Reita hendak melayangkan lagi kepalan tangannya yang ketiga kali nya dipipi pemuda itu tapi suara teriakan temannya mampu menghentikannya.

“guru datang!!”teriak siswa yang berjaga dipintu kelas sejak tadi

“cih,nanti kita lanjutkan lagi”decak reita kesal

Dsan semua murid dikelas itu bergegas kembali kemeja mereka masing-masing sebelum guru tiba dikelas,termasuk sipemuda malang itu.

Menuju bangkunya yang terletak dibarisan dekat pintu masuk dimeja nomor dua terakhir.

Sreekkk…

Pintu kelas bergeser dan memunculkan seorang guru wanita paruh baya.

“selamat pagi anak-anak”sapa sang guru kepada murid-murid nya

“pagi sensei”jawab mereka serempak

“huumm…pagi ini sensei tidak datang sendirian,tetapi dengan seorang murid baru.baik silahkan masuk!!”

Pintupun bergeser lagi dan memunculkan sosok pemuda tinggi dengan rambut panjang sebahu bewarna pirang kecoklatan dan juga wajahnya yang tergolong cantik.

Ia berdiri didepan kelas,sedangkan guru mereka menuliskan nama si-anak baru dipapan tulis.

“perkenalkan,namaku takashima uruha.aku pindahan dari kanagawa.salam kenal”
Ucapnya memperkenalkan diri.

“nah,baiklah silahkan duduk di…yutaka-kun,kenapa wajahmu?!”
Perhatian guru itu sontak langsung tertuju pada kai yang bersikap aneh duduk dibangkunya berusaha menutupi luka diwajahnya walau akhirnya tetap ketahuan.

“eh,ti-tidak apa-apa sensei.tadi aku hanya terpeleset ditoilet”

“bhuhhh…”reita dan ke-empat teman-temannya mencoba menahan tawa mereka yang hampir meledak dengan telapak tangan mereka.

 “dasar ceroboh”celetuk reita dan diikuti gelak tawa teman-temannya.

“hahahaha…”

“hei,hei,kalian.sudah jangan menertawakan orang lain.yutaka-kun apa lukamu tidak apa-apa,sebaiknya kau ke uks dulu”

“tidak sensei…tidak usah,aku sudah tidak apa-apa kok”jawab yutaka dengan senyum yang dipaksakan.

Sedangkan uruha sedari tadi memperhatikan reita dan teman-temannya dengan mata menajam.

“oh,yasudah.takashima-kun silahkan duduk dibangku belakang yutaka-kun”

“ya,sensei terima kasih”uruha mengangguk lalu berjalan menuju bangku barunya.

“apa benar kau terjatuh ditoilet?”
Tanya uruha langsung pada yutaka setelah ia duduk dibangku nya,sambil memperhatikan guru mereka yang sudah sibuk dengan papan tulis.

“eh?”pertanyaan tersebut membuat yutaka tersentak kaget,yutaka menolehkan wajahnya kebelakang sesaat.tp ia ragu untuk menjawab.

“jawab saja,aku bukan mau bermaksud jahat padamu”

Terdiam sejenak lalu akhirnya yutaka pun mengangguk

“jadi benar kau memang berbohong ya.kenapa kau berbohong??”

“ma-maaf aku tidak bisa mengatakannya,dan juga aku punya alasan kenapa aku berbohong ”terang yutaka

“humm…oke,akan aku cari sendiri jawabannya”ujar uruha sambil berpaling sekilas menatap reita dan kawan-kawannya lalu kembali melihat kedepan papan tulis.

Perkataan itu mampu membuat yutaka tercekat.

‘Apa maksud ucapannya?’
Batin yutaka


                                 * * * *



Bel tanda berakhirnya jam pelajaran telah berbunyi.semua murid didalam kelas memasukkan peralatan belajar mereka kedalam tas bersiap untuk pulang.tak terkecuali yutaka dan uruha.

Uruha yang duluan selesai memasukkan peralatan belajarnya kedalam tas lansung menghampiri meja yutaka dan berdiri disamping nya.

“mau pulang sama-sama?”tanyanya

“eh,um…tidak apa-apa kamu pulang duluan saja”jawab yutaka sambil memasukkan buku terakhirnya.ia melirik reita dan kawan-kawannya yang sudah datang kearah bangkunya.

“ha,memangnya kena-”
Belum habis uruha berbicara,ia sudah dikagetkan dengan kedatangan reita dan kawan-kawannya dibelakannya.
Seperti biasa mereka akan melanjutkan acara mereka yang tertunda saat pulang sekolah.
Melihat reita dkk sudah bergerak,maka murid-murid lain langsung keluar dari kelas secepatnya untuk pulang,mereka tak mau terlibat.

“anak baru minggir!!”perintah reita pada uruha

Uruha beerbalik dan menyerngitkan alisnya heran
“minggir? Punya hak apa kau menyuruhku untuk minggir?”
Sikap uruha lantas membuat mereka semua kaget,termasuk kai.

Karena selama ini belum ada yang berani membantah reita dkk selain uruha.

“wow…dia berani melawan mu rei,”ucap sipemuda penuh tattoo dilengannya.

“kau belum tahu dia siapa ya?”sambung pemuda lain berambut gimbal

“memang dia siapa? Bukan monster ‘kan?”ucap uruha enteng

“wohoo…kau punya nyali besar juga ya,sepertinya asik untuk diajak bergabung rei??”

“ha? bergabung? dengan kalia? Maaf,aku tak tertarik”

“wow..wow…”teman-teman reita bersorak kagum melihat keberanian uruha

“minggir,atau kau akan pulang babak belur?”ucap reita kali ini dengan penuh penekanan

yutaka yang berdiri ketakutan dibelakang uruha mencoba membujuk uruha untuk segera pergi dari ruang kelas itu.ia memegang pundak uruha da berkata pelan

“uruha-san sudah,pulang saja.ini urusanku tidak ada hubungannya denganmu”

“apa? Kau ini bodoh ya? Kau sedang dalam bahaya tahu!!”

“hei,kau sudah dengar ‘kan anak baru? Ini bukan urusanmu,jadi kau pulang saja.sebelum kami berubah pikiran”ucap pemuda gimbal itu lagi

“cih,kalau aku tidak mau?”uruha tetap bersikeras tak mau pergi

Dan tanpa aba-aba lagi reita langsung menonjok uruha dan kena telak dipipinya. kesabaran reita telah habis.

Uruha terdorong kebelakang hingga menabrak meja

“uruha-san!!”pekik yutaka

Uruha langsung menegakkan tubuhnya dan maju kehadapan reita bermaksud hendak membalas tonjokkan reita dipipinya.
Namun belum sampai kepalan tangan uruha sampai diwajah reita,ia sudah ditahan oleh dua orang teman reita.

“wow…wow…tahan cantik”ucap pemuda berambut gimbal menahan tangan uruha sebelah kanan dan tangan kiri ditahan oleh pemuda bertatto

“aggy,miyavi urusi anak baru ini,Dan kalian berdua bawa dia!”
Reita menyuruh dua temannya lagi untuk membawa kai mengikutinya keluar kelas.

“hei,mau kau bawa kemana dia? Dasar pecundang beraninya hanya dengan yang lemah!”umpat uruha kesal

Ia lalu didudukkan disebuah kursi lalu diikat kaki dan tangannya.

“apa yang kalian lakukan?!”

“menahanmu agar tak mengganggu acara reita”jawab miyavi sambil mengikat dua tangan uruha dibelakang kursi.

“cih,apa yang akan dilakukan sipenutup hidung itu terhadap yutaka?!”tanya uruha lagi

“bermain dengan mainannya”jawab aggy yang sudah selesai mengikat kaki uruha lalu duduk dikursi disamping uruha.

“memangnya siapa sipenutup hidung itu? Apa tujuannya menganiaya orang?”

“hem…apa aku boleh menciummu dulu sebelum menjawabnya,cantik?”goda aggy sambil mendekatkan wajahnya kearah uruha.

“jangan macam-macam!!”ucap uruha sambil menjauhkan wajahnya dari aggy

“ouww…kau cukup galak juga ya”kata miyavi

“hahaha…”

“jadi siapa sebenarnya manusia sipenutup hidung itu??”

“hey,dia punya nama tahu,kalau sampai dia mendengar kau memanggilya seperti itu kau bisa kena tonjokannya lagi nanti”

“aku tak takut!!.cepat katakana siapa dia?”

“aaah..kau masih penasaran rupanya.yah,dia anak pemilik sekolah ini”jawab aggy lalu melipat kedua lengannya dan menyandarkan punggungnya disandaran kursi.

“oh,jadi mentang-mentang dia anak pemilik sekolah dia bisa berbuat seenaknya,begitu?? Merasa berkuasa?”

“hm…tidak juga.bukan karena statusnya itu yang membuatnya seperti itu,tapi ada alasan lain kenapa dia jadi seperti itu”

“apa itu?”tanya uruha cepat

Aggy menyunggingkan seyumnya,
“aku jadi makin ingin menciummu saja”

“jangan coba-coba!!.cepat kau katakana apa itu??”

“kalau aku tidak mau memberitahu bagaimana?”goda aggy

“cih!!”uruha hanya bis mendengus kesal

“wkwkwkw…”miyavi hanya tetawa melihat aksi temannya

“tapi kenapa yutaka yang harus jadi korbannya”

“wah,kau ingin tahu sekali ya…”

“iya,cepat jawab!!”

“sepertinya pertanyaan yang ini bisa kujawab.yah,mungkin karena tampang anak itu enak untuk dijadikan mainan..hahaha…”

Uruha makin dibuat kesal oleh mereka

“ck!!”ia menghentakkan kakinya dengan kesal.
Sekarang ia harus memikirkan cara untuk melarikan diri.












Tsuzuku


Tidak ada komentar:

Posting Komentar