Title : Brother
relationship
By : Sachi
Cast : Tora,Saga,Shou
and more...
Genre: AU, OOC, drama
gaje.
Note: no edit. Jadi
maaf kalo ada typo dll.
cerita nan gaje.
* * *
Pukul 06.00pm. Saga
duduk di halte bis
menunggu angkutan
umum itu lewat.
Sangat berharap masih
ada bis yang lewat
dihadapannya,
mengingat sekarang
sudah sangat sore, bukan
lagi jam anak sekolah
pulang.
Saga menghela nafas
panjang.
Sudah 20 menit ia duduk
menunggu ditempat itu,
hanya sendirian.
Karena teman-teman
yang sama pulang
terlambat dengannya
tadi sudah dijemput
orang tua, saudara, atau
pacar masing-masing.
Memang hari ini cukup
melelahkan, karena
sebagai panitia ia harus
ikut berurusan dengan
perlombaan club music
hari ini.
Mau tak mau Saga harus
terlibat sampai acara
selesai bukan?
Karena ia salah satu
anggota panitia.
Sedikit menyesal kenapa
tadi ia tak mengiyakan
ajakan temannya untuk
pulang sama-sama.
Dan, betapa bodohnya ia
baru mengingat kalau ia
punya dua kakak sepupu.
Kenapa tidak ia minta
saja dijemput oleh salah
satu dari mereka?
Saga menepuk keningnya
lalu segera
mengeluarkan ponselnya
dan mencari satu nama
didaftar kontaknya.
Tapi sesaat ia berhenti dan berpikir, siapa yang
mau ia mintai tolong?
Tora pasti mau menjemputnya, tapi, kalau
dijemput dia... Saga menerawang sikap dan
kelakuan kakak berambut hitamnya itu.
Saga menggeleng-geleng begitu ia selesai
menerawang.
"Tidak, tidak, nanti aku di goda habis-habisan
sama Tora-niichan. Ah, Shou-niichan aja deh,"
Saga mengingat, jika kakak sepupunya yang satu
lagi itu berbeda sifatnya dengan Tora.
Sambil tersenyum Saga menekan tombol
pemanggil pada ponselnya.
Setelah itu ia meletakkan ponselnya ditelinga
menunggu panggilannya dijawab.
Tuut ... Tuut ... Tuut ...
Tak ada jawaban dari orang yang dituju.
Saga mencoba sekali lagi namun hasil nya tetap
sama.
Ia mengela nafas.
Mungkin Shou-niichan masih sibuk dikampus?
Mengingat kakaknya yang satu itu tergolong rajin,
pikir Saga.
Lalu, dengan Shou yang tak bisa dihubungi,
sedikt malas Saga mau tak mau harus menelpon
Tora.
Tak apalah hari ini bakal kena godaan-godaan
macan raven itu.
Beberapa saat Saga menunggu panggilannya
dijawab oleh Tora.
Dan ia jadi mengerutkan keningnya bingung
karena panggilan itu juga tak dijawab.
"Tidak biasanya?"
Saga menjauhkan ponselnya dari telinga, melihat
layar ponselnya memastikan jika ia sudah benar
menekan tombol pemanggil dengan nama yang
benar.
Saga mencoba sekali lagi dan hasilnya juga
sama, tak ada jawaban.
"Aneh, biasanya baru sedetik ditelpon langsung
diangkat."
Lalu ia harus menunggu berapa lama lagi disini?
Mana Orangtua nya sedang diluar kota lagi,
Jika bis malam akan beroperasi pukul tujuh nanti,
masa ia harus menunggu sampai pukul tujuh? Ia
sudah capek menunggu disini.
* * *
Shou memasukkan semua buku-bukunya kedalam
tas.
Semua teman sekelasnya sudah keluar satu per-
satu begitu pula dengan dosen nya yang tadi
keluar pertama kali.
Ia sedikit menghela nafas panjang sambil
menyelempangkan tasnya di bahu.
Dan ia pun keluar kelas menyusul teman-
temannya.
Shou segera berjalan menuju parkiran, ia
langsung memasuki mobilnya tak mau berlama-
lama lagi ingin segera beristirahat dirumah.
Ia meletakkan tasnya dikursi sebelahnya.
Namun, sebelum menyalakan mobilnya, ia teringat
bahwa belum menyentuh ponselnya sama sekali.
Mungkin ada pesan atau panggilan?
Dan benar saja, ada beberapa pesan dan
panggilan tak terjawab dari Saga.
Shou kaget begitu melihat pemberitahuan itu. Ia
langsung melihat daftar pesan-pesan yang
masuk, dan ia langsung membalas pesan paling
atas itu yang merupakan pesan dari Saga,
mengabaikan sebentar pesan-pesan yang lain.
Setelah membaca pesan Saga, Shou langsung
melesatkan mobilnya menuju sekolah Saga.
Tora menguap sambil merenggangkan seluruh
anggota tubuhnya.
Ia lalu meraba permukaan meja kecil disamping
tempat tidurnya mencari sesuatu karena ia masih
enggan untuk mengangkat sedikit tubuhnya.
Ia mendapat benda yang ia cari lalu mendadak
membelalakkan matanya melihat jam yang sudah
menunjukkan waktu yang sudah sangat sore
sekaligus kaget oleh pemberitahuan panggilan
dan pesan dari Saga.
Ia sedikit beruntung hari ini bisa pulang lebih
awal pukul empat sore dan langsung merebahkan
tubuhnya diatas kasur.
Namu sekarang dengan terburu-buru Tora bangkit
dari tempat tidurnya menuju kamar mandi untuk
membersihkan diri.
Tak perlu terlalu lama karena ia ingin menjemput
Adiknya tercinta, Saga.
* * *
Saga bangun dari tempat ia duduk.
Ia bermaksud ingin berjalan sedikit kedepan sana
tempat jalan raya utama. Ia memutuskan untuk
naik taksi saja.
Akan tetapi, saat baru Saga melangkah, ada
sebuah mobil yang melaju keluar dari perkarangan
sekolah.
Mobil itu lalu berhenti tepat didepan Saga.
Perlahan kaca mobil itu terauka, menampakkan
wajah sang pemilik mobil.
"Sensei!?"
"Belum pulang?"
Saga menggaruk tengkuknya yang tak gatal
sedikit salah tingkah.
"B..belum.."
"Hmm... Naiklah,"
Pria yang dipanggil sensei itu menggerakkan
kepalanya memberi isyarat untuk mengajak Saga
masuk.
"Eh, tidak usah sensei, aku bisa menyuruh onii-
chan―"
"Tak apa, ini sudah hampir malam 'kan, berapa
lama kamu sudah menunggu disitu? Tinggal
sendiri lagi,"
"Ahaha"
Saga tertawa canggung, ia melihat sekitarnya,
memang sudah sangat sepi.
"Em... Baiklah, terima kasih sensei."
Sagapun akhirnya memilih untuk masuk kedalam
mobil tersebut.
Lumayan ada yang mau memberinya tumpangan.
Tab!!
Pintu tertutup dan mobil pun melaju.
TBC
(><)// uuughh... aku selalu gemes tiap baca ff ini.
BalasHapussehari aja gak buka blognya sachi-san, sekarang udah numpuk begini. ureshii...
Araaa... makasiii...
BalasHapusXD
Hahaha... cuma mindahin dari lj aja kok.