Minggu, 03 Juni 2012

[FF] lovely maid


Judul: belom ada,nyari dulu *plakk*

Author: sachi

Rated: T

Genre: shonen ai/drama

Fandom: The GazettE

Pairing: RxU *halah,sok misterius*

Chapter: oneshoot

Warning: apa ya?..*mikir ="=a*
Hmm..hati2 ajalah sama ke'sukebe'an reita..#nah,lho?
XDv


Douzooo............


Rumah keluarga suzuki,sebuah kediaman super megah yang dihuni oleh sepasang suami-istri pemilik suzuki corp.sebuah perusahaan besar di jepang yang sudah terkenal dan sudah banyak membuka cabang diseluruh dunia.
Selain sang pemilik rumah,juga ada sejumlah maid yang bekerja dan tinggal dirumah itu.

Pagi ini rumah suzuki kelihatan lebih sibuk dari biasanya.itu dikarenakan mereka tengah sibuk mempersiapkan segala hal untuk menyambut putra tunggal keluarga suzuki yang akan tiba sebentar lagi dari amerika.setelah 4tahun menuntut ilmu perguruan tinggi di amerika,sekarang ia pulang kembali ke jepang untuk melanjutkan bisnis orangtuanya-menjadi direktur di salah satu cabang perusahaan di tokyo-.

Tak berapa lama kemudian,sebuah mobil hitam mewah memasuki perkarangan rumah keluarga suzuki,lalu mobil itu berhenti tepat didepan pintu.sang sopir pun langsung turun dan membukakan pintu mobil untuk majikannya.lalu keluarlah seorang pemuda tampan berambut pirang dengan kain yang menutupi hidung nya.
Sang tuan muda berjalan menuju pintu rumahnya.saat pintu dibuka,ia langsung disambut oleh beberapa maid yang salah satunya sudah lumayan berumur,sepertinya ia adalah kepala maid dirumah itu.

"selamat datang tuan muda akira" ucap kepala maid itu sambil membungkuk sopan,dan di ikuti oleh maid-maid yg lain.lalu mereka mengangkat barang2 akira untuk dibawa kekamarnya.

"akiraaa...selamat datang kembali sayaaang.." sambut seorang wanita cantik bersama seorang pria setengah baya disampingnya.lalu wanita itu langsung memeluk akira penuh sayang.

"aku pulang kembali ma!!"

"iya"

"selamat datang,akira!!" ucap laki-laki yang berada disamping wanita cantik tsb,sambil mengusap2 kepala akira.

"terima kasih pa!!"

"ayo kita ngobrol di taman belakang saja.."ajak ibu akira.lalu mereka bertiga pun pergi ke taman belakang yg pemandangan nya cukup indah untuk melepas rindu keluarga disana.


****

"uruha,tolong bawa teh ini ke taman belakang ya.tuan muda akira sudah datang!"

"ah,baik.."
Ada satu maid yanga tidak ikut menyambut kedatangan akira barusan,yaitu uruha.karena ia tidak bisa meninggalkan masakan-masakan yang ada di atas kompor menyala.

Dan sekarang ia ditugaskan untuk membawa makanan kecil berupa teh hijau dan short cake yg sudah disiapkan ke tempat keluarga suzuki berada,yaitu taman belakang rumah mereka yg sangat luas dan dipenuhi oleh tanaman-tanaman mawar milik sang nyonya suzuki dan pohon-pohon yang rindang.
Menjadi pemandangan indah dipagi hari sambil melepas rindu bersama putra mereka.

Begitu sampai,uruha langsung menuangkan teh satu persatu kedalam cangkir majikannya.

"silahkan teh nya.."ucap akira

"terima kasih uruha" ucap ibu akira.uruha sedikit membungkukkan badannya sopan lalu beranjak dari tempat itu.

Dan akira,apa yang sedang ia lakukan?.
yah,ia sedang menatap uruha begitu lekat dari uruha datang tadi sampai saat uruha kembali masuk kedalam pun akira masih memperhatikan uruha.

"ehem...jadi bagaimana tinggal di amerika? Apa menyenangkan??" ayah akira membuka suara,sepertinya ia menyadari sesuatu dari tingkah aneh putranya itu.

"eh??...ngg..ya menyenangkan,tetapi tetap lebih enak tinggal di negara sendiri hhe.." jawab akira sedikit gugup karena kaget.

"hmm..begitu??.."gumam ayah akira lalu mulai membaca koran nya.

"nee..akira,besok pagi mama dan papa mau mengajak kamu melihat kuda peliharaan mu waktu kecil,kau mau ikut kan?" tanya mama akira sambil meminum teh nya.

"eh..tentu saja!!..aku sudah lama tidak menunggangi kuda sejak meninggalkan jepang.bagaimana keada'an kuda ku ya?"

"hmm..ok kalau begitu besok pagi jam 8 kita berangkat"

"haa..Kenapa pagi-pagi sekali??"

"tentu saja kan.tempat nya lumayan jauh,di kaki gunung.kita harus pergi dari pagi supaya sampai di sana tidak terlalu sore dan tidak pulang kemalaman."

"aaah..iya aku lupa.." senyum akira sambil garuk-garuk kepala.


Sedangkan di dalam rumah,uruha sedang mengepel lantai.sampai tiba-tiba datang seseorang maid lain yang mengajak uruha mengobrol.

"ne..ne..uruha,kamu sudah melihat tuan akira tadi kan?,bagaimana,dia tampan sekali kan??" tanya maid itu antusias sambil melihat akira di luar sana lewat jendela besar dihadapan mereka.

"hmm..." jawab uruha singkat sambil terus mengepel lantai.

"nah,nah..kamu lihat itu,senyum nya itu..gyaaa..kakkoi sekali.."

"hmm.." tanggap uruha lagi tanpa mengalihkan pandangan nya sedikitpun dari lantai dan terus menggerakkan gagang pel.

"aku heran deh,kenapa tuan akira memakai kain di hidungnya.tapi biarpun begitu tetap saja kelihatan keren ya..hihihi.
Mungkin tidak ya tuan akira jadi pacarku,atau pacarmu deh.kau kan lebih cantik dan tinggi..cocok dengan tuan akira..hihi.semoga saja deh..amiin"

"=.= jangan mengkhayal terlalu tinggi!!." uruha menjitak kepala teman seprofesinya itu.

"iiiiihh...apa'an sih..ini doaku tau.bukan hanya khayalan.." ia menggembungkan pipi nya kesal.

"khayalan mu itu terlalu tinggi rin,tidak mungkin terjadi.memangnya pantas seorang tuan muda kaya raya berdampingan dgn seorang maid?.tidak mungkin."

"ih sudah kubilang ini doa ku bukan khayalan.dan,tidak ada yang tidak mungkin didunia ini..kita liat saja nanti.wee.."

"ais..sudah sana kau kembali bekerja.."

“uh..ya udah sampai jumpa…” ucap maid tersebut lalu pergi meninggalkan uruha

“sampai jumpa..”jawab uruha.lalu ia terdiam berfikir sebentar,dan mengalihkan pandangan nya keluar tempat akira berada.

‘suzuki akira ka??’ gumam uruha pelan,dan masih memandang akira sambil menopang dagunya di ujung gagang pel.dengan senyum yang tanpa sadar mengembang dibibirnya.

Sampai tiba-tiba akira menolehkan wajah nya ke tempat uruha berada.membuat uruha terkesiap dan salah tingkah.ia langsung melanjutkan acara mengepel nya dengan kelagapan,di tambah semu merah yg muncul di pipi nya.
Akira pun hanya tersenyum melihat tingkah uruha.

“-begitu kan akira??...akira??..”

“eh,apa ma??” Tanya akira yang menolehkan kembali wajah nya ke hadapan ibunya.

“hei,kau tidak dengar apa yang mama katakana tadi?”

“eh,..err..hehehehe..bisa mama ulangi lagi?” Tanya akira sambil menggaruk-garuk pipinya.tapi tak lepas juga ia mencuri-curi pandang untuk melihat uruha di dalam sana

“jadi kau benar-benar tidak mendengarkan ma-”

“ngg..ma aku kedalam sebentar ya..”potong akira.lalu langsung bangun dari kursi nya dan melesat masuk ke dalam rumah.

“haah..dasar anak itu..makin aneh saja sifat nya.”

“yah,itu namanya anak kita sudah besar..” celetuk ayah akira.


* * * *


Akira tiba-tiba mencegat uruha yang membawa peralatan pel nya kembali kebelakang hingga membuatnya tersentak kaget.

“tu-tuan akira??” kaget uruha

“hai..” sapa akira sambil menyunggingkan senyum nya.
Dan uruha hanya mengangguk menjawab sapa’an akira lalu menundukkan kepalanya.

“ngg..bisa mengobrol sebentar??”

“eh?,mengobrol??..dengan saya??”

“iya!.”

“ta-tapi saya masih ada pekerja’an tuan!.”

“hmm..tidak apa-apa.sebentar saja!,boleh??”

“err..ta-tapi..” uruha melirik tuan dan nyonya nya yang ada diluar.seakan mengerti dengan tingkah uruha,akira langsung berkata..

“masalah papa dan mama??.tenang saja..mereka tidak akan marah hanya karena aku ajak ngobrol..bagaimana, mau kan??”

“err..tapiii…”

“kalau tidak mau nanti kupecat loh..” ancam nya

“eehh..jangan!!..ungg baiklah..” akhirnya uruha mengangguk juga.yah,dia tak mau nanti di pecat gara-gara tak mengindah kan perminta’an tuannya.

“hihihi..oke. ngg…bisa kau letakkan dulu embernya,sepertinya berat..tangan mu sampai merah tuh..”

“eh?..ha..haik..” uruha meletakkan ember ditangannya yang berisi air bekas pel tadi disamping nya.lalu ia berganti memegang apron nya sambil menunduk.

“jadi namamu uruha??”

“un” jawab uruha hanya dengan anggukkan“

“nama yang cocok yah untuk orang yang cantik sepertimu..”
Wajah uruha langsung memerah seketika mendengar ucapan akira sampai meremas apron nya sendiri.

“hmmm..aku ingin tahu,kira-kira sudah berapa lama kamu bekerja disini?”

“ngg..kira-kira 4tahun tuan..”

“waaahhh..berarti itu selama aku berada di amerika??..hm,coba saja waktu itu aku duluan bertemu dengan mu,mungkin aku tidak akan ke amerika..”

“ha??..m..maksud tuan??”


Dudu…du..du..du..la..la..la..

Seorang maid bersenandung kecil sambil berjalan hendak menuju ruangan belakang yang ingin dituju uruha tadi untuk menyimpan kembali peralatan pel nya.
Tapi tiba-tiba saja saat ia hendak berbelok,ia dikagetkan dengan pemandangan yang ada di di depan matanya.

Secepat kilat ia memundurkan badannya kembali lalu mengintip di balik tembok tersebut
“hee..itu kan tuan akira??..sedang bicara apa dia dengan akira?” gumam nya dalam hati

Sesaat kemudian,muncul lagi maid yang lain dibelakang maid yang sedang mengupin pembicaraan uruha dan akira.

“oi..yuki,sedang apa kau??” Tanya maid yang baru saja muncul itu.

“ah..rin,cepat kesini!.tapi jangan berisik!!..”

“ada apa sih,kok sembunyi-sembunyibegitu??” tanyanya sambil berjalan mendekati maid yang bernama yuki itu.

“sini!.kau lihat itu..”ucap nya sepelan mungkin agar tak kedengaran dan mendorong sedikit tubuh rin menyuruh nya mengintip juga.

“he??..itu kan tuan akira.dan,..dan uruha??..sedang apa mereka??”

“nah,aku juga tidak tahu.makanya coba kita dengarkan saja..”

“hee..mungkinkah membicarakan tentang kenaikan gaji??” tebak rin.

“baka!!.kalau kenaikan gaji itu masalah tuan dan nyonya.bukan tuan muda akira.lagipula kalau masalah gaji pasti di bicarakan pada megu-san yang kepala pelayan kan??”

“ah..iya juga..hehehe..”

“sudah,jangan bicara dulu..”perintah yuki lalu menguping kembali pembicaraan akira dan uruha.di ikuti rin.


“jadi, kamu tak melanjutkan lagi sekolah mu??”Tanya akira.uruha pun hanya bisa menggeleng pelan menanggapi pertanyaan akira dengan masih tetap menundukkan kepalanya.
“hmm..sayang sekali ya??”

“ngg..boleh aku bertanya pertanyaan yang sedikit lebih pribadi??”lanjut akira.


“eh??” uruha mendongkakan wajah nya sebentar lalu melihat ke kanan ke kiri merasa was-was sambil menggaeuk tengkuknya.
“boleh??” Tanya akira sekali lagi.uruha dapat merasakan  seperti ada sedikit nada memaksa dari ucapan akira.

“nnngg…y-ya..”angguk uruha akhirnya.

“apaa~… kau sudah punya pacar??”

“haa???..”pekik maid yang bernama rin tiba-tiba setelah mendengar pertanyaan akira.

“baka rin!!.pelankan suaramu..kita bisa ketauaaannn..”yuki menjitak kepala yuki kesal.

“siapa itu??” Tanya akira yang sepertinya sudah mengetahui bahwa ada yang menguping pembicaraan nya dengan uruha.

“cih..ketahuan deh” lalu yuki pun keluar dari sarang persembunyiannya bersama dengan rin.

“saya tuan..hehehehe…”yuki mencoba menyunggingkan senyum nya.

“sedang apa kalian disitu??”

“hehe…tidak ada tuan.tadi waktu mau lewat sini,rin sedang menceritakan tentang salah satu orang di desa nya ada yang suka makan daging manusia.jadi saya tadi kaget sampai berteriak seperti itu.hhe..”jelas yuki yang tentunya bohong.

“hei,aku tidak cerita sep-”
Yuki langsung memotong ucapan rin dgn memelototkan matanya kpd rin tanda untuk menyuruh nya diam.dan untungnya rin langsung mengerti maksudnya.
“ehehe.iya begitu tuan..”sambung rin.

“hhmm…”gumam akira dengan memasang ekspresi seperti orang bodoh yang mudah ditipu.tapi tentu saja ia tahu bahwa ke2 maid itu sedang berbohong.Cuma karena ia malas meintrogasi mereka jadi ia lepaskan saja ke2 maid itu.
”yasudah kembali bekerja sana!!”perintahnya sambil melipat ke2 tangannya di dada dan bersandar di dinding.

“hehe..terima kasih tuan akira..permisi..”ucap yuki lalu membungkuk sopan dan pergi

“permisi tuan..”rin juga membungkukan badannya lalu menyusul yuki.

“ah..yuki,rin..tuggu..”uruha segera mengambil peralatan pel nya lalu berlari mengikuti yuki dan rin.

“hei..uruha,mau kemana??..aku belum selesai bicara” uruha yang sedang berjalan cepat mengikuti temannya membalikkan sebentar tubuhnya untuk melihat akira.

“ma’af tuan,saya masih banyak pekerjaan”

“ck..”



* * * *



Hari sudah gelap.saat ini di kamar nya akira sedang duduk di single sofa miliknya sambil meutak-atik chanel tv.

“haah..tak ada yang menarik..” keluh nya lalu menopang dagu nya dengan tangannya.namun tiba-tiba saja seulas senyum tersungging di bibirnya.
“uruha ka?” gumamnya dengan senyum semakin melebar.
Yah,tidak salah lagi tuan muda ini sedang memikirkan salah satu maid yang ada dirumahnya ini,yaitu uruha.
Sepertinya ia benar-benar jatuh cinta dengan maid nya.hmm..jatuh cinta pada pandangan pertama lebih lengkap nya mungkin.



Uruha sedang berada di dapur.ia sedang membuat the hangat untuk nya sendiri sambil melamun memikirkan sesuatu.

“kenapa tuan akira bertanya seperti itu ya??”gumam uruha dalam hati sambil mengaduk-ngaduk pelan teh nya.

“ehem..lagi mikirin apa hayoo..”suara yuki yang muncul tiba-tiba itu sedikit  membuat uruha tersentak.

“e..eh..yuki?? sejak kapan kau disini??”

“baru saja!!”

“lagi mikirin tuan akira yaa..”sambung rin yang muncul dibelakang yuki.

“a..apa??..ti..tidak…”

“aahhh..tidak usah berbohong..terlihat kok dari wajahmu hihi..”

“apa’an sih rin..”

“ngomong-ngomong,kenapa ya tadi siang tuan akira sampai berbicara seperti itu??”Tanya rin lagi,dengan pose jarinya di letakkan di dagu bak detectif.

“hei,jadi kalian benar-benar menguping ya??”

“tentu saja…weeek..”ejek rin

“yah,tentu saja karena tuan akira menyukai uruha,baka!!” jawab yuki menanggapi pertanyaan rin dengan santai

“oi,yuki..jangan ngomong seenak nya dong!,dari mana kau tahu itu??” ujar uruha dengan semu merah yang muncul di pipinya.

“neee..uruha!.memangnya untuk apa tuan akira sampai menayakan hal seperti itu,dan hanya bicara empat mata kalau bukan karena dia tertarik padamu?!”uruha makin di buat merah wajahnya oleh perkataan yuki.

“ngg..itu kan Cuma tertarik..” uruha mencoba menyangkal.

“dan tertarik itu sebentar lagi akan menjadi suka lalu cinta!!”ucap yuki berapi-api.
“tapi kurasa,tuan akira sepertinya memang sudah menyukaimu.terlihat dari tatapan matanya saat melihatmu.mwahahaha…”

“huaaaa….kalau begitu,doaku sebentar lagi akan terkabul dong..”

“kalian apa’an siihhh…”teriak uruha yang semakin merasa malu

“ha??..doa apa’an??” Tanya yuki.

“jadi ya,tadi pagi itu aku dan uruha sedang membicarakan tuan akira..”

“aku tidak.hanya kau yang berbicara!!” sergah uruha secepat nya.

“hiiihi..ja-”

“uruha?? ”rin tak  melanjutkan lagi kata-katanya karena tiba-tiba ucapannya dipotong oleh megumi sang kepala pelayan.

“y-ya megu san??”jawab uruha.

“ah,saya mau menyampaikan pesan dari nyonya besar bahwa kau mulai sekarang menjadi pelayan pribadi tuan muda akira”

“hah..apa??”pekik uruha kaget.

“ada apa uruha?? Kenapa kaget begitu??”

“ti-tidak ada megu-san..hhe..”

“oh,yasudah…tugasmu sekarang adalah membuat coklat panas dan langsung kau bawakan ke kamar tuan muda akira sekarang juga”

“he??..o.O”

“ah,iya..besok juga kau harus membangunkan tuan muda,karena besok tuan akira akan pergi bersama orang tuanya..”

“heeeeeee…o.O”

“permisi..” pamit megu.setelah itu ia meninggalkan mereka bertiga.

“hihihi…”yuki dan rin pun tak bisa menahan tawa mereka.

“jangan ketawa kalian!!”

“hehehe..ganbatte nee..uruha..”ucap rin

“sepertinya kalian sudah ditakdirkan tuh..hihihi..”

“urusaaaiii…!!”


* * * *



Tok..tok..tok..
Ketukan pintu kamar akira membuat sang pemilik kamar kaget dan tersadar dari lamunannya.

“permisi tuan akira..saya membawakan coklat panas”ucap uruha dari balik pintu.

‘hee..itu suara uruha kan?’tanya akira pada diri sendiri.
“masuk!!..”

Setelah mendengar perintah untuk masuk,pintu itupun perlahan terbuka dan memunculkan seorang maid berambut pirang madu yang telah menguras pikiran sang tuan muda sedari tadi.ia pun tersenyum dalam hati.

“ngg..dimana saya harus meletakkan ini??”Tanya uruha bingung.

“ah,kau letakkan saja di situ..”tunjuk akira pada meja kerja yang terlihat masih sangat baru.sepertinya itu meja kerja yang dibelikan oleh orangtua nya untuk akira.karna sebentar lagi kan akira akan menjadi seorang direktur.

“baik..”uruha menuruti perintah akira.mata akira pun terus mengikuti kemana uruha bergerak.setelah itu uruha berbalik dan membungkuk hormat kepada akira.
“saya permisi dulu tuan..”

“eh..tunggu dulu!!..”

“y-ya? Ada yang bisa saya Bantu lagi tuan??..”Tanya uruha sedikit gugup.karena dalam hatinya ia menebak-nebak,pasti majikannya ini ingin menanyakan hal yang sama dengan tadi siang.

“boleh kita mengobrol lagi??.kau sudah tidak ada pekerjaan lagi kan??”

“err..i-iya..tapiiiii-”

“uruhaaaaa….”tiba-tiba ibu akira memanggil uruha dari luar kamar di lantai bawah.

“ya..nyonya??”

“bisa ke sini sebentar??”

“iya,tentu!..”jawab uruha mantab.ia merasa tertolong dengan panggilan nyonya nya itu,karena ia tak sanggup berlama-lama berada dikamar akira.berada di ruangan itu membuat jantungnya berdetak lebih kencang dari biasanya,dan membuat nya mengeluarkan keringat banyak.bukan karena suhu di dalam kamar itu panas,tentu kamar itu tidak panas karena ada ac nya.tapi karena berhadapan dengan akira sang pemilik kamar lah yg membuatnya seperti itu.

Setelah menjawab panggilan nyonya Suzuki,uruha langsung meminta izin keluar.
“saya permisi dulu tuan…”

“err..yah..”jawab akira rela tak rela *XD*

Blammm….
Uruha pun telah menghilang dibalik pintu itu.

“haaahh…oh,kami-sama..sepertinya aku benar-benar jatuh cinta padanya..”

Akira lalu berjalan kearah meja kerjanya untuk meminum coklat panas nya sebelum berubah menjadi coklat dingin.
Saat ia mengambil minumannya,matanya tak sengaja teralihkan pada tumpukan buku-buku yang lumayan tebal diatas meja itu.
Lalu ia membawa coklat panas beserta beberapa buku tersebut ke atas tempat tidurnya.
Meletakkan gelas minumannya di meja kecil samping tempat tidur,lalu dengan setengah berbaring ia mulai membaca buku-buku itu.

“Suzuki corp.?”bacanya pada judul buku tersebut.
Lalu membaca halaman demi halaman sampai tak terasa jam sudah menunjukan pukul 1 malam.
Akira pun sudah merasakan matanya mulai memberat.diputuskan untuk menutup buku tersebut dan meletakkan buku itu sembarangan di lantai.lalu ia pun membaringkan tubuhnya seluruhnya dan mulai terlelap.



-keesokan harinya-


Jam sudah menunjukkan pukul 07.00 pagi.tapi sepertinya kamar akira belum juga menunjukkan aktivitas apa-apa,kamar itu masih terlihat sunyi dan gelap.
Sepertinya sang tuan muda belum terbangun dari alam mimpi nya

Sedang di ruang makan,tuan dan nyonya Suzuki telah siap dengan pakaian nya yang rapi dan bersiap-siap untuk sarapan.

“akira mana kok belum rurun??...” Tanya ayah akira.

“ah.iya..uruha tuan akira mana?.kau sudah membangunkan nya kan?”Tanya ibu akira pada uruha.

“eh..ma-maaf nyonya saya lupa…” uruha menyatukan kedua telapak tangannya tanda meminta maaf.
Sebenar nya ia bukan lupa,tapi tidak berani untuk bertemu lagi dengan akira.

“gimana sih kamu..kemarin kan sudah saya bilang kalau mulai hari ini kamu menjadi pelayan pribadi tuan akira..jadi lakukanlah pekerjaan mu dengan baik..mengerti??..kalau jam segini dia belum bangun,bisa terlambat nanti..”

“iya,saya mengerti..maafkan saya nyonya..” uruha membungkuk meminta maaf sekali lagi,dan mau tak mau ia harus pergi kekamar akira untuk membangunkannya.

“haaahhh..”uruha menghela nafas.


tok..tok..tok…

“permisi tuan…sudah waktunya bangun pagi..”
Tak ada jawaban apapun dari dalam.uruha pun mencoba mengetuk pintu lagi.

Tok..tok..tok..

“tuan??..” masih tak ada jawaban,uruha mencoba lagi.

Tok..tok..tok..

“tuan,sudah waktunya bangun pagi..” lagi-lagi masih tak ada jawaban.

“aduuhh..bagaimana ini??..kalau tidak segera bangun bisa-bisa mereka benar-benar terlambat..dan aku pasti dimarahi oleh nyonya.”batin uruha.
”huft..apa aku langsung masuk saja?” gumam uruha pelan lalu mulai menyentuh gagang pintu kamar akira dan membukanya perlahan.

Saat uruha masuk ke dalam,ia tak bisa melihat apapun dengan jelas karena ruangan tersebut masih remang-remang.
Uruha pun berjalan mencari letak jendela sesuai dengan ingatannya saat tadi malam ia pertama kali ke sini.

Sreeekkkk……
Gorden jendela telah disibak,hingga sinar mentari di pagi hari menyeruak masuk kedalam kamar.membuat sang tuan muda terbangun.ia menggeliatkan tubuhnya lalu menutup matanya dengan punggung tangannya merasa terganggu dengan sinar itu.

“arggh..”akira berbalik membelakangi jendela dengan mata yang masih terpejam.

“tuan,sudah waktunya bangun pagi..”uruha berdiri di pinggir tempat tidur menyuruh tuannya untuk bangun.namun sang tuan muda belum juga membuka matanya.

Uruha menggaruk-garuk kepalanya tak menyangka bahwa majikannya ini begitu susah dibangunkan.

Lalu ia mencoba mengguncang sedikit bahu sang majikan agar terbangun.
“tuan,bangun!!”

“he?..kok suara nya seperti uruha ya??” pikir akira dalam hati yang sudah mulai tersadar dari alam mimpinya.ia lalu membuka matanya sedikit saja untuk memastikan itu uruha atau bukan.dan benar saja,orang yang sedang menundukkan tubuh nya untuk membangunkannya ini benar-benar uruha.
Seulas senyum tak bisa ditahan oleh bibir akira.

“tu-aakkhhh…” belum sampai tangan uruha untuk menyentuh pundak akira lagi,ia sudah di tarik duluan oleh akira,hingga tubuh uruha terjatuh diatas tubuh akira.

“tu-tuan!??” uruha sangat dibuat kaget dengan apa yang akira lakukan,ia berusaha melepaskan diri namun akira sangat erat memeluknya.

“tu-tuan..t-tolong lepaskan!!..” pinta uruha gugup.bagaimana tidak,kelakuan tiba-tiba tuannya ini membuat nya sangat kaget sampai jantung nya serasa ingin copot.

“hmmm…uruha..biarkan kita seperti ini dulu sebentar ya..”pinta akira dengan mata yang terpejam.

“a-apa??...t-tuan nanti ada orang yang masuk..” wajah uruha sudah memerah seperti kepiting rebus

“tidak akan ada yang masuk hm..ini kamarku..”jawab akira sambil tangannya mulai menelus rambut uruha.

“tu-tuan..anda bisa terlambat pergi bersama orang tua anda.ini sudah hampir jam 8”
 Saat itu juga akira menghentikan gerakan tangannya di rambut uruha,dan pelukannya mulai sedikit mengendur,kesempatan itu langsung digunakan uruha untuk mengangkat kepalanya yang dari tadi tersimpan dibahu akira.walaupun ia masih tidak bisa bangun dari atas tubuh akira karena tangan akira masih berada di badannya.lalu akira membuka matanya sepenuhnya dan menoleh menghadap wajah uruha.

“haah…aku hampir lupa…”ucap akira santai sambil menatap uruha.

“k-kalau begitu..ce-cepat tuan akira bangun” ujar uruha tergagap karena ditatap sangat lekat oleh akira.uruha yang wajahnya sudah memerah matang sambil menggigit bibir bawahnya gugup memalingkan pandangannya kearah lain untuk menghindari tatapan akira.

Baru sebentar ia memalingkan wajah nya ke kiri,tiba-tiba akira menarik kepala uruha hingga tak ada jarak apapun  lagi di antara wajah mereka.sudah dipastikan bibir kedua nya menempel dengan sempurna *XD*
Sontak uruha membelalakkan matanya kaget dan…

Plaakkkk…..

Tanpa sadar uruha menampar majikannya lumayan kencang,hingga wajah akira tertoleh ke samping.
Akira langsung memegang pipi bekas tamparan uruha dan menatap uruha dengan memasang ekspresi yang juga kaget bercampur heran.

uruha pun buru-buru bangun dari atas tubuh akira dan menutup mulut nya yang melongo tak percaya dengan apa yang telah ia perbuat terhadap majikannya.

“ma-maf kan saya tuan,saya tidak sengaja..” uruha langsung bersujud dilantai meminta maaf  pada akira.tapi akira tak menjawab apa-apa.dengan tatapan sinis ia bangkit dari tempat tidurnya,menyambar handuk yang mengantung dan masuk ke kamar mandi.

Uruha langsung panik melihat akira yang sepertinya begitu marah dan tak memaafkannya.ia jadi berfikiran buruk,takut kalau sampai ia dipecat.bagaimana nasib keluarganya kalau hal itu sampai terjadi?.karena selama ini yang membiayai kehidupan keluarga nya adalah dirinya.

Uruha bangkit lalu jalan ke depan pintu kamar mandi.ia berlutut di depan pintu itu..

“tuan akira,maafkan saya..tolong jangan pecat saya!!” uruha memohon maaf lagi kepada akira,namun tak terdengar jawaban apapun dari dalam kamar mandi.hanya suara kucuran air shower yang terdengar di telinga uruha.

“tuan,saya mohon….saya mohon jangan pecat saya..hiks..saya minta maaf..”masih tak ada jawaban,sedangkan air mata mulai mengenangi pelupuk mata uruha.

“tolong maafkan saya..saya mohon jangan pecat saya..saya  berjanji akan menerima hukuman apapun dari anda.hiks..bekerja tanpa henti seharian akan saya jalani,tidak diberi makan pun tidak apa-apa..asal jangan pecat saya..hiks..”uruha terus memohon kepada akira sampai terduduk dilantai dengan kedua tangan nya menyangga berat tubuh nya dilantai dan wajah tertunduk,membuat air matanya pun langsung jatuh menetes dilantai.

Sedangkan akira yang sedang berada di dalam kamar mandi,hanya terkikik geli mendengar permohonan gigih uruha.
“hihihi…hukuman apapun ya??..” gumamnya dengan senyum yang mengembang,tidak.lebih tepatnya seringai yang muncul di wajahnya sambil menyiram busa-busa sabun ditubuh nya.

“tuaaann…saya mohon..maafkan saya..hiks…jangan pecat saya..hiks…hiks..” mohon uruha dengan suara yang mulai melemah karena kelelahan terus mengeluarkan suara nya sambil menangis.

Tanpa terasa suara kucuran air shower dikamar mandi tak terdengar lagi.
Dan tiba-tiba suara kenop pintu yang diputar terdengar oleh telinga uruha.
Ia lalu cepat-cepat bersujud lagi didepan kamar mandi.akira pun keluar dari kamar mandi dengan handuk yang melingkar di pinggangnya,lalu berdiri di depan uruha.

“tolong..tolong jangan pecat saya..hiks” pinta uruha yang terakhir.

“siapa yang akan memecat mu ha??”

“eh??”uruha mendongkakkan kepalanya.

“sudah,berdiri!!.”perintah akira

“ja-jadi tuan tidak memecat saya??..jadi saya di maafkan??”Tanya uruha dengan wajah gembira,sambil berdiri dari posisinya yang semula duduk dilantai.

“hmm..sepertinya aku tidak bilang telah memaafkan mu,tapi aku hanya bilang tidak memecatmu saja kan?..”

“he??..ma-maksud tuan??” uruha jadi bingung dengan ucapan akira.

“ya..aku belum memaafkan mu sebelum kau menerima hukuman dariku..”ucap akira dengan wajah yang sudah berubah jadi aneh.ia berjalan perlahan mendekati uruha,membuat uruha merasa wass-was.

“hu-hukuman??” Tanya uruha yang berjalan mundur menghindari akira.

“ya~ kau bilang kau akan menerima hukuman apapun dariku kan??” ucapakira masih berjalan mendekati uruha dengan seringai yang terus menghiasi wajahnya.

“i…iya..ta..tapi..”uruha jadi takut dengan hukuman macam apa yang akan diberikan oleh tuannya ini,membuat jantung nya berdetak lebih cepat.
Ia terus berjalan mundur hingga tiba-tiba langkah nya terhenti karena terhalang sesuatu.

Uruha menoleh kebelakang unuk melihat benda apa yang telah menghalanginya.
Dan sungguh sial bagi uruha,benda itu adalah tempat tidur king size milik tuan nya akira.
Saat uruha menolehkan kembali wajahnya kedepan,ia langsung di kagetkan dengan akira yang sudah berdiri sangat dekat di depannya.

“dan inilah hukuman yang harus kau terima!!” ucapnya lalu mendorong tubuh uruha kebelakang,hingga uruha terbaring di tempat tidur itu.

“EH??..AP-mmphh…” akira dengan cepat membungkam bibir uruha dengan bibir nya membuat uruha membelalakan matanya.dan mungkin tamparan kedua uruha akan sukses mendarat dipipi akira lagi jika ia tidak cepat menahan tangan uruha.

Dengan tangannya yangmasih menahan tangan uruha,akira melepaskan ciumannya pada bibir uruha sejenak dan bekata….
“kau mau kupecat??”

Pertanyaan yang bernada ancaman itu membuat uruha tak bisa berkutik dan menggelengkan kepalanya sebagai jawaban.

“bagus!!” lalu akira mendekatkan wajahnya lagi ke wajah uruha.
Uruha hanya bisa memejamkan matanya takut.bibir itupun kembali menempel dibibir uruha dengan lebih dalam.

Sambil terus mencium uruha,sekarang tangan kanan akira mulai merayap dibelakang leher uruha untuk melepaskan tali apronnya.

“kami-sama..tolong aku…apa yang harus aku lakukan??…” doa uruha dalam hati

“akiraaaa…apa kamu sudah selesai sayang?,kenapa lama sekali??..”
Teriakan tiba-tiba oleh ibu akira dari lantai bawah sontak membuat keduanya kaget.

“aakkhh..iya ma,sebentar!!..”jawab akira kesal.ia benar-benar sudah lupa bahwa hari ini akan pergi bersam kedua orang tuanya.

Akira bangun dari atas tubuh uruha dan berjalan kearah lemari pakaiannya.

“arigatou kami-samaaa..”ucap uruha dalam hati.
Lalu ia juga bangkit dari tempat tidur dan lanjut bekerja membereskan kamar akira dengan gugup.dimulai dari mengembalikan buku-buku yang berserakan di lantai ke atas meja.
Sedangkan akira tengah memakai bajunya.
Setelah ia selesai memakai baju dan celananya,selanjutnya ia mengambil jaketnya dan duduk dipinggir tempat tidurnya.

“uruha,ambilkan sepatuku..”perintah akira sambil memakai jaketnya.

“baik..”
Uruha pun mengambil sepatu akira lalu membawanya kehadapan akira.

Dan Akira langsung menyodorkan kakinya didepan uruha,tanda bahwa ia disuruh untuk memakaikan sepatu itu dikakinya.
Uruha yang mengerti maksudnya langsung memakaikan sepatunya tanpa protes apa-apa,karena itu memang pekerjaannya.

Saat uruha telah selesai memakaikan sepatu di kakinya,akira langsung mendekatkan bibirnya dikuping uruha dan berbisik….
“hukumanmu belum selesai,jadi kita lanjutkan nanti malam oke!?”

Setelah mengucapkan kalimat itu akira langsung bangun dan keluar meninggalkan uruha yang tercengang dengan ucapan nya.

Blammmmm……









We-o-wo,er-i-ri..OWARI….



Tidak ada komentar:

Posting Komentar