Title: hello,dear my bride (beneran deh,judulnya gak nyambung sama isi cerita)
Author: sachi
Genre: angst kah? Gak yakin =.=a
Pairing: AoixUru
Note: muncul ni ide gegara denger lagu distress and coma XD
Selama bikin ni fanfic lagunya terus diulang-ulang.
Wkwkwk
Post: 16november2012
* * * * *
Aoi berjalan memasuki kantornya.sapa’an selamat pagi dilontarkan oleh para pegawai setiap aoi melewati mereka.
“ohayou aoi-san”
Semua mengucapkan kata yang sama.
Aoi hanya mengannguk untuk menjawab sapaan para pegawainya sambil bergegas menuju ruangan kerjanya.
Ruangan yang hanya boleh dihuni oleh satu orang.
Ruangan yang lebih luas dengan perabotan mewah nya.
Tertempel sebuah papan kecil diatas pintu ruangan tersebut dengan tulisan ‘Ruang Direktur’
Baru beberapa saat ia menduduki kursi kerja kebanggaannya,sudah ada
orang yang dengan tidak sopannya membuka pintu ruangannya dan masuk
seenaknya.
“Ohayou” sapa reita dengan riangnya-teman aoi yang juga bekerja
ditempat itu tetapi dengan jabatan bebeda-.duduk pada kursi dihadapan
meja aoi lalu mengutak-atik benda-benda diatas meja aoi.
Menilik-nilik sebuah pena yang terlihat mahal.
“ada perlu apa?!”tanya aoi datar.ia mulai membuka tasnya mengeluarkan
alat kerjanya seperti laptop juga map-map yang berisi surat-surat
penting.
“ih,tak sopan,jawab sapa’an ku dulu dong”
“kau yang tidak sopan,masuk ke ruangan orang tanpa mengetuk pintu
terlebih dahulu”balasnya tanpa melihat kearah temannya.ia mulai sibuk
menari-narikan jemarinya diatas laptopnya.
“jiih…oke,aku minta maaf.lalu,apa susahnya sih menjawab sapaan orang?”
Aoi terdiam,menghentikan gerakan jarinya sejenak,
“ohayou” akhirnya Ia menjawab.
“gak ikhlas”rutuk reita.
“kalau kau tak ada keperluan keluar saja!”perintah aoi.
“huh…sok sibuk”
Reita pun bangun dari kursi dihadapan aoi lalu beranjak keluar dari
ruangan tersebut tanpa perlu menunggu balasan dari cibiran nya karena
memang aoi tak akan meladeni ucapan terakhirnya itu.
Lihat saja saat reita menutup pintu,mata aoi seperti tak berkedip menatap layar laptop nya.
Yah,memang temannya yang menjabatan sebagai direktur itu memang memiliki sifat yang cuek seperti itu.
Tegas,pekerja keras,tak mempedulikan sesuatu yang dianggap nya tak penting,
Orang yang selalu mengerjakan sesuatu harus dengan hasil sempurna.
Karena sifat nya itu juga,ia jadi di takuti dan disegani oleh para pegawainya.
Kadang juga dibuat sebal dengan sikapnya yang tidak segan-segan untuk
memecat siapapun yang dianggapnya tidak serius dalam bekerja.
Namun dibalik sosok aoi yang terlihat sempurna itu,sebenarnya ia sosok yang rapuh.
Hanya saja,sisi yang rapuh itu tak pernah diperlihatkan pada orang lain.
Mereka sama sekali tak menegetahuinya.
Bak seorang aktor,ia bisa menutupi bagian itu tanpa diketahui orang lain.
Hanya ia yang mengetahui dan merasakannya.
Aoi pemuda yang tampan tetapi galak,
Begitu inti dari kalimat-kalimat yang diucapkan para pegawai wanita nya setiap kali membicarakan tentang bos mereka.
Mengambil kesempatan pada jam-jam kerja untuk membicarakan aoi.
Dengan ketampanan dan status nya yang masih lajang membuat para
pegawai wanita kadang-kadang menjerit histeris saat membicarakannya.
“demo,kenapa aku tak pernah melihat aoi-san mengandeng seorang
wanita? Orang setampan itu masak tidak punya pacar?!”ucap seorang
pegawai wanita,mengabaikan layar komputenya.
“iya ya,kenapa?...tapi bagus juga kan,kita punya kesempatan untuk mendekatinya.hihi”
“iihh..mana mungkin bisa”
“ehem! Kalau ketahuan aoi kalian mengabaikan pekerjan,kalian bisa dipecat”
Maka cepat-cepat kedua wanita itu kembali focus pada layar komputer
mereka setelah mendengar tegurabn dari reita yang berada disebelah
mereka.
Ya,mereka benar.
Bahkan reita yang temannya pun tak pernah melihat aoi seperti apa yang dibicarakan dua orang wanita tadi.
Dia tanpan,sukses tapi tak pernah terlihat mengandeng bahkan melirik wanita manapun.
Baik para pegawai wanitanya maupun klien nya,ataupun diluar sana?.
Reita baru menyadari jika temannya itu tak tertarik pada sipapun.
Mungkinkah karena ia terlalu sibuk jadi tak sempat memikirkan soal cinta?
Reita tak tahu pasti.
Beberapa jam sudah berlalu diruangan kantor itu,suara keyboard computer yang ditekan-tekan mendominasi diruangan itu.
Sampai tiba-tiba suara perbincangan yang agak sedikit keras dengan
nada kurang mengenakkan dari ruangan direktur itu terdengar sampai
keluar.membuat para pegawai itu menghentikan perkerjaan mereka sesaat.
Lalu saling menatap penuh tanya dengan para pegawai lainnya.
Mereka yang tak tahu jawabannya hanya mengedikkan bahu.
Sampai akhirnya seseorang keluar dari ruangan aoi dengan muka kusut.
“cih,kenapa galak sekali sih orang itu”
Ucap pemuda itu sambil berjalan kembali kemejanya sambil membawa map ditangannya yang sudah agak kusut.
Lalu melempar begitu saja map itu diatas mejanya.
Dan dengan melihat tingkah pemuda itu,sudah cukup menjawab pertanyaan dari para pegawai tadi.
Mereka sudah tahu dengan sendirinya apa yang terjadi.
Tepat jam 9 malam aoi selesai bertemu dengan kliennya.melajukan mobilnya dengan lumayan kencang,ingin cepat tiba dirumahnya.
Beda dengan hari biasanya,hari ini ia begitu merasa lelah dan penat
sehabis bertemu klien yang perlu tenaga ekstra untuk membujuknya.karena
rasa lelah itu membuat pandangannya sedikit tak focus menatap jalanan
didepannya,hingga hampir saja ia menabrak sorang pejalan kaki yang
hendak menyeberang jalan.
Beruntung ia cepat sadar dan dengan cepat pula menghentikan mobilnya.
Jika tidak,mungkin urusan nya akan panjang.
Dengan segera aoi keluar dari mobil nya dan memghampiri orang yang hampir ditabraknya yang ternyata sorang gadis kecil.
Yang segera menghapus debu-debu ditangannya karena terjatuh saat terkejut tadi.
“kamu tidak apa-apa?” aoi memegang pundak si gadis kecil dan
memeriksa bagian mana yang mungkin luka terkena mobil nya atau jalan
aspal.
Si gadis mengangkat kepalanya untuk menggeleng memberi jawaban bahwa dia tidak apa-apa.
Tapi sigadis kecil jadi dibuat bingung dengan aoi yang membatu menatapa nya tak berkedip.
Jantung aoi serasa berhenti berdetak saat melihat wajah sigadis kecil yang tengah kebingungan.
“u-r-u-h-a”
tiba-tiba kepalanya berdenyut,dan Seketika bayangan akan masa lalu berputar kembali di dalam otaknya.
Sepasang kekasih itu tengah tersenyum riang.
Sepasang kekasih itu sebentar lagi akan mengikat hubungan mereka dengan tali suci pernikahan.
Pemuda yang tengah mengemudikan mobil nya memakai tuxedo hitam tampak sangat tampan sekali.
Sedangkan disebelahnya,duduk seorang pemuda dengan wajah cantik nya mengenakan gaun pengantin putih yang indah.
Pemuda?
Ya,keduanya adalah pemuda.mereka bukan pasangan kekasih seperti pada umum nya.
Maka dari itu mereka tak memerlukan kehadiran orangtua atau
kerabat untuk menyaksikan hari pernikahan mereka,Karena mereka memang
tak akan menghadirinya.
Seorang pendeta saja untuk meresmikannya,maka itu sudah cukup.tak mengurangi kebahagiaan yang tengah meliputi mereka.
Jalanan kota Amsterdam pada hari minggu ini sedikit lenggang,maka mobil ia lajukan dengan kecepatan sedang saja.
Karena digereja pun tak akan ada yang menunggu mereka.
Yah,kecuali pak pendeta.
“bhuu..kenapa pakai ini sih aoi? Aku mau nya yang simple saja”
Keluh pemuda cantik yang memakai gaun sambil menyentuh benda seperti mahkota dan kain tipis yang terpasang diatas kepalanya.
Kain tipis yang menjuntai kebawah itu dipasang untuk menutup wajah uruha.
Pemuda yang duduk dibangku kemudi menoleh kesebelahnya sesaat,lalu kembali memperhatikan jalan didepannya.
Ia tertawa kecil…
“kau terlihat makin cantik jika memakai itu uruha”
Uruha terdiam dengan mimik wajah sedikit sebal.ia masih memegang
dan menggerakkan bola matanya melihat benda diatas kepalanya itu.
“ini hari special kita lho,masak kamu tidak mau menampilkan yang special juga? Untukku khususnya”
Aoi sedikit terkikik.
“huh…”uruha hanya memajukan bibirnya lucu.
Sebenarnya ia risih memakai benda yang tak pernah ia pakai
sebelumnya diatas kepala,apalagi memakai gaun yang kain nya
bermeter-meter.membuatnya jadi kerepotan.
Tapi demi hari bahagia ini,ia rela kerepotan.
Yah,Cuma satu hari saja ‘kan.toh setelah acara ia tak akan
memakai benda itu lagi. Apalagi yang memintanya memakai gaun adalah
aoi,orang yang dicintainya.
Tak apala demi dia.
Uruha pun kembali tersenyum setelah tadi sedikit berkutat dengan pikirannya.
“okee..baiklah,baiklah”ucap uruha akhirnya
Setelah 30menit perjalanan menuju gereja,akhirnya mereka sampai juga.
Aoi memarkirkan mobil nya tepat didepan pintu gereja.
Sebelum keluar uruha menarik kain tipis itu untuk menutupi wajahnya.
Selanjutnya aoi keluar dari mobilnya dan membuka pintu disebelah uruha.
“mari tuan putri” aoi memberi tangannya untuk disambut oleh uruha.
Sedikit membuat wajah uruha bersemu merah karena perlakuan aoi.
Mereka pun berjalan begandengan menaiki tangga gereja.
Uruha sedkit kewalahan menenteng gaunnya,tapi cepat ia tepis rasa
sebalnya.hingga hanya tinggal senyum indah darinya yang berjalan anggun
memasuki gereja.
Didalam sana telah menunggu sang pendeta yang siap meresmikan hubungan mereka.
Dengan wajah sumringah namun jantung yang berdebar-debar mereka menghampiri pak pendeta,berdiri dihadapannya.
“baiklah bisa langsung kita mulai”tanya sang pendeta
Aoi mengangguk.
Dan acara pun dimulai,mengucap ikrar pernikahan
.
Keduanya berhasil mengucapkan ikrar dengan lancar,
hingga sampai pada ritual terakhir.
Mempelai pria dipersilahkan untuk mencium mempelai ‘wanita’
Aoi membalikkan tubuhnya menghadap uruha,begitu pula uruha yang telah menghadap aoi.
Saling tersenyum,aoi lalu mendekat pada uruha,memegang kain tipis yang menutupi wajah uruha lalu mengangkatnya.
wajah uruha yang tadinya terlihat samar karena tertutup kain kini terlihat jelas menampakkan wajah cantiknya.
Kemudian memegang pundak uruha lalu mendekatkan wajahnya ke wajah uruha hingga bibir keduanya saling bersentuhan.
Ritual terakhir telah selesai,keduanya tersenyum kembali.
Aoi memberikan tangannya lagi untuk dipegang uruha,dan mereka pun setengah berlari keluar dari gereja dengan wajah bahagia.
Menuju mobil mereka,karena mereka akan mengelilingi kota untuk merayakan hari bahagia mereka.
Tetapi sebelum mereka masuk kedalam mobil,dari kejauhan terdengar
sirine mobil polisi yang membuat mereka sedikit bertanya-tanya.
Suara sirine itu perlahan mulai mendekat.
Hingga dengan tiba-tiba tanpa bisa berbuat apa-apa,sebuah mobil
yang melaju kencang didepan mobil polisi itu berhenti tepat didepan aoi
dan uruha.
Dan lagi-lagi tanpa sempat aoi melakukan apa-apa,orang yang
didalam mobil itu keluar dari mobil nya dengan pistol ditangannya,
menarik uruha dan meletakkan moncong pistol itu dikepala uruha.
“aaaaaah…”pekik uruha kaget bukan main
“URUHA!!”
Begitu pula dengan aoi
“aoi tolong!!”
“hei,lepaskan uruha!!”
Aoi segera hendak mendekat untuk menolong uruha,tapi dengan cepat pria bersenjata itu mengancam nya.
“jangan mendekat! Kalau tidak,peluru dari pistol ini akan menembus kepalanya”
Wiii..wiii..wiii….
Segerombol polisi yang keluar dari 5buah mobil polisi itu berdiri
dengan posisi senjata api mengarah pada pria yang menyandera uruha.
“pak,dia menggunakan sandera”lapor seorang polisi pada atasannya.
“turunkan senjara kalia! Kalau tidak,kalian akan tau sendiri akibatnya ‘kan?”
Perlahan para polisi itu menurunkan senjata mereka meletakkan diatas tanah.
“aoii…”
Panggil uruha dengan suara yang gemetar ketakutan.
“uruha tenanglah! Aku akan menyelamatkanmu”
Lagi,aoi mencoba mendekati uruha.tetapi pria itu dengan cepat menyadarinya.
“sudah kubilang jangan mendekat!”pria itu mundur perlahan sambil tetap membawa uruha mendekati mobil nya.
“aoi…hiks…”airmata uruha akhirnya tumpah.
“tolong lepaskan dia!!”
Teriak aoi lagi-lagi ingin mendekat.
“kau ingin dia mati ha?”pistol itu tak berpindah sedikitpun dari kepala uruha.
“jangan uruha..kumohon lepskan dia”aoi memohon
“cih,kalian!!”ia melihat pada para polisi,sama sekali tak memperdulikan permohonan aoi.
“jangan coba-coba untuk memegang senjata!!”
Pria itu menyuruh uruha untuk masuk kedalam mobilnya.
“aoiiii…hiks…”Awalnya uruha tak mau,tapi senjata yang terus
mengarah padanya membuatnya terpaksa mengikuti perintah pria tersebut.
Pria itu menyuruh uruha untuk geser duduk di bangku sebelah.
Uruha mencoba membuka pintu mobil disebelahnya,tetapi belum sempat ia membukanya pria itu sudah mengancamnya.
“peluru ini akan tembus ke kepalamu jika kau mencoba kabur”
Seketika uruha melepaskan tangannya dari pegangan pintu mobil.
Tubuhnya bergetar hebat karena ketakutan yang kuar biasa.
“kalian jangan ada yang masuk kedalam mobil!!” teriaknya dengan
suara lantang. kini ia telah duduk dibangku kemudi dengan sebelah
tangannya masing menodongkan senjata pada uruha,dan sebelahnya lagi
memegang stir mobil.
Ini gawat!!
Pria itu akan membawa uruha.
Aoi tak bisa menunggu polisi-polisi itu selesai meyusun rencana mereka.
Uruha harus segera diselamatkan.
Tapi,apa yang harus ia lakukan untuk menolong uruha?!
Pria itu punya senjata api,nyawa uruha tengah terancam.
Aoi panik luar biasa,
Saat melihat mobil pria itu melaju dengan sangat kencang membawa uruha,saat itu juga ia masuk kemobil nya dan mengejar pria itu.
Para polisi yang melihat nya pun jadh arus memasuki mobil mereka mengejar aoi untuk menghentikannya.
Wii..wii..wii….
Sirine itu kembali berbunyi,5buah mobil polisi itu kini mengejar aoi.
Berteriak pada aoi untuk tak mengejarnya,karena kalau ia tak menuruti ancaman dari pria itu nyawa uruha bisa terancam.
Aoi yang kalap sama sekali tak mendengarkan perintah para polisi.
Ia makin menancapkan gas nya semakin kencang demi melampaui si penjahat itu untuk menolong uruha.
“aoi!!….”
Uruha menoleh kebelakang,melihat orang yang ia cintai sedang mengejarnya berusaha menyelamatkannya.
“hentikan mobilnya!!...kumohon hentikan!! Aku ingin ketempat aoi”
Uruha menangis memohon,menarik-narik gagang pintu mobil walau ia tahu pintunya dikunci.
Pria itu panik,sampai tak mendengarkan permohonan uruha.
Menekan pedal gas nya lebih dalam sambil melihat pada kaca spion mobilnya, aoi dan para polisi tengah mengejarnya semakin dekat.
Hanya satu yang ia inginkan sekarang,
Ia tak mau tertangkap.
manusia jahat yang tak punya hati hingga tega melakukan apapun demi keselamatannya sendiri. tak mempedulikan nyawa orang lain.
“hentikan mobilnya kumohon…”
Uruha menhentak-hentak lengan pria itu,memintanya untuk menghetikan laju mobilnya.
“cih,sudah kubilang jangan ada yang masuk kemobil ‘kan”
Pria itu mengangkat senjatanya cepat dan….
Dorr….
Suara letusan senjata api terdengar dari mobil pria itu yang berada beberapa meter didepan mobil aoi.
“URUHA!!”
Aoi menganga kaget.
Dengan kalap aoi mengejar mobil sipenjahat
Dari beberapa meter didepannya ia melihat mobil itu berhenti,dan
mengeluarkan uruha yang langsung tergolek lemas dipinggir jalan dengan
kepala berlumuran darah.
Aoi membelalakkan matanya.
Seketika tatapannya berubah menjadi murka.
Aoi langsung mennghentikan mobilnyadidekat uruha yang tergelatak lemah,lalu segera keluar dari mobil nya.
“uruha!...”
Aoi sangat shock dengan apa yang ia lihat didepan matanya.
“brengsek! Apa yang kau lakukan pada uruha!!”maki nya pada sipenjahat,walau sipenjahat tak ada lagi ditempat itu.
Dengan cepat Aoi berpikir, mengangkat tubuh uruha dan membawanya masuk kemobil.
“uruha bertahanlah,aku akan membawamu kerumah sakit”
Tergesa-gesa aoi memasuki mobil nya,tanpa menunggu apapun lagi ia
menancap gas mobilnya sekencang mungkin,sampai jarum spidometer itu
menunjukan pada angka terakhir yang paling tinggi.
Bahkan tanpa peduli dengan rambu lalulintas.
“a-o-i…hh..hh..”panggil uruha
“uruha,tenang.jangan bicara dulu”
Aoi terus menajamkan matanya pada jalanan.nafas nya memburu karena ketakutan.takut akan hal yang buruk terjadi.
“tuhan,tolonglah uruha…”doanya dalam hati
Jalanan yang tak seberapa padati itu bisa sedikit membuatnya leluasa melajukan mobil menuju rumah sakit.
“a..o..i..kau tidak perlu membawaku kerumah sakit..aku ingin
disini saja..bersama…mu..”ucap uruha susah payah karena tenaganya yang
perlahan menghilang.
“aku harus membawamu kerumah sakit uruha,sudah,jangan banyak bicara dulu!”
Mata aoi masih focus pada jalanan,keringat nya mengucur membasahi pakaiannya.
Ia sangat panik,bahkan lebih diatas kata panik.
Ia takut,sangat takut.
Entah kenapa,mobilnya serasa sangat lambat berjalan,padahal kecepatan sudah sangat penuh.
“shit!! Cepatlah sampai!!”rutuknya,memukul stir mobilnya.
Dengan tangan yang gemetar uruha mencoba meraih wajah aoi dengan sebelah tangannya.
Aoi sempat menoleh saat merasakan pipi nya disentuh uruha.
“uruha,jangan banyak bergerak”
Tak menuruti kata-kata aoi,uruha malah tersenyum menatap wajah aoi.
“aoi…aku mencintaimu…maukah kau memelukku?”pinta uruha dengan suara lemah.
Darah dikepalanya tak berhenti mengucur,sampai menodai wajah cantiknya.
Air mata aoi sudah menumpuk dipelupuk matanya,sebentar lagi akan tumpah membanjiri pipinya jika ia tak sanggup menahannya lagi.
“uruha,sudah kubilang jangan banyak bergerak dulu!”
Aoi menarik nafas dalam-dalam mencoba memnenangkan diri,namun mustahil.
Mana bisa ia tenang jika melihat orang yang dicintainya dalam keadaan seperi itu.
“a..o..i…a..ku..mencintai…mu”
Dan,tangan yang menyentuh pipi itu kini terlepas,tergeletak jatuh disamping aoi.
“haah..haah..”mata aoi tak berkedip menghadap depandengan nafas terengah-engah.
Perlahan kecepatan mobil itu
Menurun…
Menurun…
Menurun…
Sampai benar-benar berhenti.
Jalanan yang sedikit renggang itu pun akhirnya tak berguna untuk aoi.
Ia melepaskan kedua tangannya pada stir mobilnya,lalu perlahan
menoleh kesamping dan meraih tubuh uruha membawanya dalam pelukannya.
Airmatanya tak bisa lagi ditahan,keluar dengan derasnya membasahi pipinya.
Darah yang menodai gaun indah uruha kini menodai tuxedo aoi juga.
Aoi mendekap nya sangat erat,bahunya bergetar hebat akibat tangisannya.
Ia membisu,kamus kata-kata dari dalam otaknya seperi musnah begitu saja.
Hanya ada suara isak tangis yang sangat memilukan hati.
Sedangkan uruha,tersenyum dalam dekapan aoi,tertidur lelap untuk selamanya.
“tuan??”
Sigadis kecil melambai-lambaikan tangannya didepan wajah aoi.
“tuan??”panggilnya sekali lagi.
“eh?!”aoi terkesiap.akhirnya ia sadar dari lamunannya.
“anda baik-baik saja?”kini sigadis balik bertanya.
“ah,iya”
“tapi anda seperti menangis,”
Aoi segera menyapukan tangannya kematanya,dan ia melihat tangannya basah oleh setitik air.
“ah,tidak apa-apa.emm..rumahmu dimana?”
“disana,tidak jauh lagi”sigadis kecil menunjuk kearah kirinya
“baiklah,biar aku antar.masuklah kedalam mobil”
Sigadis kecil dengan senangnya memasuki mobil aoi.
Tak berapa lama kemudian,dari kejauhan sudah terlihat daerah pertokoan.
Aoi terus melajukan mobilnya sampai sigadis kecil memberitahu rumahnya.
“ah,itu rumahku!!”
Ia menunjuk pada sebuah toko bunga.terlihat seorang wanita tengah berdiri disana.
Aoi menghentikan mobilnya tepat didepan toko itu.
Sigadis kecil pun langsung keluar dari mobil dan menghampiri ibunya.
“ibuuu…”teriaknya riang
“eeehh…shima?!”
Si ibu kaget sekaligus bingung melihat anak nya keluar dari mobil mewah.
Tak berapa lama aoi menyusul keluar,menambah kekagetan si ibu.
Bagaimana ceritanya anaknya diantar orang kaya,ditambah lagi ia orang dewasa.
Setahunya,anaknya tidak berteman dengan orang dewasa.
“a-anda mengantar shima pulang?”
“ya,saya yang mengantarnya,maaf tadi saya hampir menabrak anak anda”
“hee??”ibu shima kembali kaget,ia menoleh kebelakang sebentar melihat keadaan anaknya yang sedang masuk kedalam rumah.
“dia tidak apa-apa”
“a..a..begitu,terima kasih telah mengantarnya”
“tidak perlu berterima kasih,itu memang sudah seharus nya aku lakukan untuk menebus kesalahan”
Aoi melirik sekeliling toko tersebut.
“Anda menjual bunga?”
“ah,iya.apa anda ingin membeli bunga?”
Aoi melangkah mendekati salah satu jenis bunga yang tersusun rapi didalam pot.
Bunga berwarna merah pekat dengan banyak mahkota berlapis-lapis.
“aku beli bunga mawar ini”tunjuknya pada bunga mawar merah pekat itu.
“berapa tangkai tuan?”
“semuanya!”
Ibu shima agak kaget,membeli bunga mawar sebanyak itu?.
“ah,baiklah akan saya bungkus dulu.tunggu sebentar”
selagi menunggu,aoi melihat jam ditangannya.
Jam 10malam,sudah 1jam ternyata waktu yang ia habiskan setelah pulang kerja tadi.
Waktu satu jam tadi serasa berjalan panjang bagi aoi.
Sesekali ia melirik kedalam toko yang merangkap rumah tersebut,mencari keberadaan shima.
Ia jadi memikirkannya lagi.
Kenapa aku seperti melihat uruha jika melihat anak itu??
Pikirnya bingung.
“sudah selesai tuan”
Aoi terkesiap,
“terima kasih”
Mengambil bunga pesanannya lalu mengeluarkan sejumlah uang untuk membayarnya.
“ambil saja uang kembaliannya”
Aoi berbalik,hendak memasuki mobilnya kembali
“eh,tapi ini banyak sekali tuan”
“tidak apa-apa,ambil saja”
Aoi menutup pintu mobilnya.
“terima kasih tuan”
Ibu shima sedikit membungkukkan badannya.
Dan mobil aoi pun melaju pergi.
Aoi memasukkan mobilnya dalam garasi rumahnya.mematikan
mesinnya.namun tiba-tiba saja ia jadi memikirkan kejadian beberapa waktu
tadi,melamun lagi didalam mobilnya.
“akh” dengan cepat ia kembali sadar dari lamunannya.lalu mengambil
bunga mawar yang terletak di kursi samping nya dan membawanya keluar.
Ia sedang sangat rindu dengan seseorang saat ini gara-gara bertemu dengan anak itu.
Sambil memndekap bunga mawar itu,ia membuka kunci pintu rumahnya
dengan tangan yang satunya lagi,setelah masuk ia melepas
sepatunya,meletakkan nya pada rak sepatu.
Ia kembali kerumahnya yang sepi.Rumah yang sangat luas dengan perabotan-perabotan mewah ada disetiap ruangan.
Lantai nya menggunakan kayu,khas teradisional jepang.namun lantai yang menkilap itu terasa dingin.
Aoi melangkahkan kaki nya menuju satu ruangan khusus yang terletak bersebelahan dengan kamarnya..
Membuka pintunya dan menekan tombol lampu yang terletak didekat dinding pintu.
Seketika ruangan luas itu menjadi terang.
Memperlihatkan sesuatu yang membuat orang terperangah jika melihatnya.
Saat pintu terbuka,akan langsung terlihat bingkai foto yang sangat besar tergantung didinding yang berhadapan kepintu.
Ditambah lagi bingkai-bigkai foto berbagai ukuran yang menggantung memenuhi tiap sisi dinding ruangan itu.
Foto dengan wajah satu orang yang sama.
Juga ekspresi wajah yang sama.Semua nya tersenyum.
Uruha….
Dan ternyata bukan aoi tak tertarik pada siapapun,tetapi hatinya
sudah ditarik oleh orang yang ada didalam foto itu sepenuhnya hingga tak
tersisa sedikitpun untuk orang lain. Hatinya masih penuh akan uruha.
Orang yang sangat aoi cintai.
Aoi melangkah pelan menghampiri bingkai foto yang paling besar itu,tangannya masih membawa bunga mawar merah yang baru ia beli.
Tiba didepan bingkai foto itu ia meletakkan bunga mawar nya diatas meja kecil yang berada tepat dibawah bingkai foto tersebut.
Menatap foto uruha yang ada didalam bingkai besar itu,sedang
mengenakan gaun pengantin yang indah sambil tersenyum bahagia menatap
kearah nya.
Aoi mengangkat tagannya menyentuh foto uruha tepat dipipinya,lalu menempelkan keningnya pada kaca bingkai tersebut.
Ekspresi wajahnya berubah,berbeda dengan ekspresi wajah yang selalu
ia perlihatkan didepan pegawai-pegawainya.berbanding terbalik
180derajat.
Ia lalu memejamkan matanya dan berkata…
“hello,my bride…apa yang sedang kamu lakukan disana?
Aku rindu padamu”
Air bening itu pun tumpah dari balik kelopak mata aoi.
Air mata yang sudah beberapa tahun coba ia tahan kini kembali tumpah.
Dengan derasnya.
Owari.
Note: no edit.jadi maaf kalau ada typo,adegan yang sedikit aneh atau kurang pas atau jelek.
males saya baca ulang lagi sih.
*plakkk*
Dan pada akhir nya cerita nya emang bener-bener sama sekali gak nyambung sama judul.XD
Err…ato ne,kalo ada yang baca minta komen nya ya dimana kurang nya >
Supaya nanti diperbaiki.
Itupun kalo ada yang baca sih, XDa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar